Kamis, 18 Desember 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KARYA WISATA UNTUK MEMVISUALISASIKAN PEMBELAJARAN SEJARAH

 







PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KARYA WISATA UNTUK MEMVISUALISASIKAN PEMBELAJARAN SEJARAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd





Oleh
EVIE EKA YULIATI (120210302105)
Kelas B

                                                                                                                   



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014



KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing yang telah bersedia membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusunan makalah dengan judul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KARYA WISATA UNTUK MEMVISUALISASIKAN PEMBELAJARAN SEJARAH” dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian makalah sebagai salah satu tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar.
Penulisan makalah ini berdasarkan literatur yang ada. Penyusun menyadari akan kemampuan yang sangat terbatas sehingga dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya. Namun, makalah yang disajikan sedikit banyak bermanfaat bagi penyusun khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya.
Penyusun juga menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dengan hati terbuka penyusun menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah tersebut.


Jember, November 2014



Penulis





DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................  i
Kata Pengantar ............................................................................................  ii
Daftar Isi .....................................................................................................  iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................  1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................  3
1.3 Tujuan ...................................................................................................  3
BAB 2 PEMBAHASAN ...........................................................................  4
2.1 Definisi Metode Karya wisata ..............................................................  4
2.2 Alasan menggunakan metode karya wisatadalam Pembelajaran Sejarah 5
2.3 Langkah-langkah Pembelajaran sejarah dengan Metode Karya wisata. 6
2.4 Kelebihan Metode Karya Wisata........................................................... 11
2.5 Kelemahan Metode Karya wisata.......................................................... 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................  13
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................  13
3.2 Saran .....................................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................  15


BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.  Proses pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yang dilalui dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang, dalam hal ini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa atau peserta didik.
Dunia pendidikan yang tidak terlepas dari kata “pengajaran” adalah dunia guru, rumah rehabilitasi anak didik. Dengan sengaja guru berupaya mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mengeluarkan anak didik dari terali kebodohan. Sekolah sebagai tempat pengabdian adalah bingkai perjuangan guru dalam keluhuran akal budi untuk mewariskan nilai-nilai dan mentransportasikan multinorma keselamatan duniawi dan ukhrawi kepada anak didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, cerdas, kreatif, dan mandiri, berguna bagi pembangunan bangsa dan negara di masa mendatang.
Guru memegang peranan penting dalam hal pendidikan, demikian halnya dalam kemajuan IPTEK dan perkembangan global. Eksistensi guru tetap penting, karena peran guru tidak seluruhnya dapat digantikan dengan teknologi. Meskipun demikian, kriteria guru juga sangat penting dalam pengajaran, karena dalam kenyataannya tidak semua guru penting, bahkan banyak guru yang menyesatkan perkembangan dan masa depan anak bangsa.  Pentingnya guru bergantung kepada guru itu sendiri. Sedikitnya terdapat tiga kata yang dapat menjadikan seorang guru penting, tidak saja dalam pembelajaran di kelas, tetapi dalam kehidupan di masyarakat. Tiga kata tersebut sekaligus menjadi sifat dan karakteristik guru, yaitu kreatif, professional dan menyenangkan.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, tentunya seorang guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran melalui RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.  Sehingga dengan demikian, di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien, mengenakan pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Dalam pengertian lain metode adalah teknik penyajian yang digunakan oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Terkait dengan metode pengajaran dalam hal ini penulis lebih mengkhusus pada pembelajaran sejarah, beberapa pakar pendidikan sejarah maupun sejarawan memberikan pendapat tentang fenomena pembelajaran sejarah yang terjadi di Indonesia diantaranya masalah model pembelajaran sejarah, kurikulum sejarah, masalah materi dan buku ajar atau buku teks, profesionalisme guru sejarah dan lain sebagainya.
Menurut Hamid Hasan dalam Alfian (2007) bahwa kenyataan yang ada sekarang, pembelajaran sejarah jauh dari harapan untuk memungkinkan anak melihat relevansinya dengan kehidupan masa kini dan masa depan. Mulai dari jenjang SD hingga SMA, pembelajaran sejarah cenderung hanya memanfaatkan fakta sejarah sebagai materi utama. Tidak aneh bila pendidikan sejarah terasa kering, tidak menarik, dan tidak memberi kesempatan kepada anak didik untuk belajar menggali makna dari sebuah peristiwa sejarah. Jadi, salah satu masalah dalam pembelajaran sejarah yakni mengenai metode pengajaran. Sebenarnya banyak metode yang bisa digunakan oleh guru untuk meningkatkan semangat siswa diantaranya metode ceramah, demontrasi, diskusi, sosiodrama, eksperimen, karya wisata, dan lain-lain.
Metode karya wisata adalah salah satu metode yang juga cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran sejarah yang merupakan metode pengajaran yang lakukan dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan metode karya wisata dalam pembelajaran sejarah secara mengkhusus.

1.2  Rumusan Masalah
a)      Bagaimanakah definisi metode karya wisata ?
b)      Apa alasannya metode Karya Wisata cocok digunakan dalam pembelajaran Sejarah sehingga dapa memvisualisasikan sejarah?
c)      Bagaimana langkah-langkah metode karya wisata (field trip) dalam pembelajaran Sejarah?
d)     Apa saja kelebihan metode Karya Wisata?
e)      Apa saja kelemahan metode karya wisata ?

1.3  Tujuan
a)      Untuk mengetahui definisi  metode karya wisata.
b)      Untuk mengetahui alasannya metode Karya Wisata cocok digunakan dalam pembelajaran Sejarah sehingga dapa memvisualisasikan sejarah.
c)      Untik mengetahui langkah-langkah metode karya wisata (field trip) dalam pembelajaran Sejarah.
d)     Untuk menegtahui apa saja kelebihan metode Karya Wisata.
e)      Untuk mengetahui apa saja kelemahan metode karya wisata .
  





BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metode Karya Wisata
            Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Karyawisata dapat dikatakan sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan adalah suatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atau untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin mengumpulkan sampel.
Dalam budaya Barat orang pertama menemukan metode ini selama bertahun-tahun sekolah ketika kelas sekolah diambil pada perjalanan untuk mengunjungi geologis atau geografis fitur lanskap, misalnya. Sebagian besar penelitian awal ke dalam ilmu-ilmu alam adalah formulir ini. Charles Darwin merupakan contoh penting dari seseorang yang telah berkontribusi untuk ilmu pengetahuan melalui penggunaan metode karya wisata (field trip). Untuk mengurangi resiko dan pengeluaran tersebut, sebagian besar sistem sekolah sekarang memiliki prosedur kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dari estimasi, persetujuan dan penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan pasca-kegiatan perjalanan.
Karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada,  museum, temapat-tempat bersejarah dan sebagainya.
Metode karya wisata akan dapat di pergunakan,
  1. Apabila pelajaran yang dimaksudkan untuk memberi pengertian lebih jelas dengan alat peraga langsung.
  2. Apabila akan membangkitkan penghargaan dan cinta terhadap lingkungan dan tanah air, dan menghargai ciptaan Tuhan.
  3. Apabila akan mendorong anak mengenal lingkungan dengan baik.
Saran-saran pelaksanaannya antara lain:
  • Hendaknya tujuan pelajaran dirumuskan dengan jela, sehingga kelihatan wajar tidaknya metode ini di pergunakan.
  • Hendaknya diselidiki terlebih dahulu objek yang akan dituju dengan memperhatikan hal-hal yang sekiranya akan menjadi kesulitan.
  • Hendaknya dijelaskan terlebih dahulu tujuan metode karya wisaya dan disiapkan pertanyaan-pertanyaan yang harus mereka jawab.
Teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut:
  1. Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya.
  2. Dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang,
  3. Dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum,
  4. Bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

2.2 Alasan metode Karya Wisata cocok diterapkan dalam Pembelajaran Sejarah sehinngga mampu memvisualisasikan sejarah
Pengetian sejarah adalah studi yang mempelajari perilaku manusia secara keseluruhan. Begitu luas lingkupnya, bahkan seluas dunia dan sepanjang keberadaan manusia di atas bumi ini. Ruang lingkup diawali dari masa lampau, dan membuat masa kini sebagai tempat berlabuh dan bersinggah untuk ke masa depan. Berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Kenyataan yang ada sekarang, pembelajaran sejarah jauh dari harapan untuk memungkinkan anak melihat relevansinya dengan kehidupan masa kini dan masa depan. Pembelajaran sejarah cenderung hanya memanfaatkan fakta sejarah sebagai materi utama. Tidak aneh bila pendidikan sejarah terasa kering, tidak menarik, dan tidak memberi kesempatan kepada anak didik untuk belajar menggali makna dari sebuah peristiwa sejarah. Jadi, salah satu masalah dalam pembelajaran sejarah yakni mengenai metode pengajaran.
Metode karya wisata adalah salah satu metode yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran sejarah yang merupakan metode pengajaran yang lakukan dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran. Dengan melihat langsung hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan sejarah maka hal tersebut dapat memvisualisasikan pembelajaran sejarah.

2.2 Langkah-langkah metode karya wisata (Field Trip)
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Masa persiapan guru perlu menetapkan:
a.       Perumusan tujuan instruksional yang jelas.
b.      Pertimbangkan pemilihan teknik itu.
c.       Keperluan menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi, untuk merundingkan segala sesuatunya.
d.      Penyusunan perencanaan yang masak, membagi tugas-tugas dan menyiapkan sarana.
e.       Pembagian siswa dalam kelompok, mengirim utusan.
2.      Masa pelaksanaan karya wisata:
a.       Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya.
b.      Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama.
c.       Mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi dan juga tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya.
d.      Memberi petunjuk bila dipandang perlu.
3.      Masa kembali dari karya wisata:
a.       Mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil dari karya wisata itu.
b.      Menyusun laporan, paper atau kesimpulan yang diperoleh.
c.       Tindak lanjut dari hasil kegiatan karya wisata seperti; membuat grafik, gambar, model-model, diagram, alat-alat lain dan sebagainya.
Langkah-langkah metode Karya wisata diterapkan dalam Pembelajaran Sejarah
Dalam pengimplementasian metode karya wisata dalam pembelajaran sejarah ini yaitu: 
Contoh
SMA/MA.                               : SMA Negeri 1 Jembrana
Mata Pelajaran                        : Sejarah
Kelas/Semester                        : X/1
Standar Kompetensi : 1.  Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator:
·         Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
·         Menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
·         Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu untuk:
  • Dengan karyawisata siswa dapat mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
  • Dengan karyawisata siswa dapat menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
  • Dengan karyawisata siswa dapat mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan
Materi Pembelajaran
  • Cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
  • Tradisi lisan
  • Tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan
Metode Ceramah, Karyawisata, Diskusi dan Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
  1. Kegiatan Pendahuluan
  • Guru menyiapkan peserta didik yang akan pergi karya wisata
  • Guru menghitung jumlah siswa sebelum masuk bis dan menghitung kembali di dalam bis.
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan metode karya wisata ini dan menyampaikan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan ketika observasi berlangsung.
  • Guru menjelaskan kembali bahwa obyek karyawisata mereka adalah Museum Gilimanuk
2.      Kegiatan Inti
  • Guru menjelaskan sedikit materi mengenai cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya dengan secara langsung ditunjukkan bukti-bukti yang sudah ada di museum.
  • Guru menerangkan dengan singkat mengenai unsur-unsur tradisi dan sistem kebudayaan manusia dan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
  • Siswa melakukan observasi dan mencatat segala sesuatu yang ditemukan di dalam museum.
  • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, baik kepada petugas museum maupun kepada guru itu sendiri.
  • Kelompok melakukan unjuk kerja dalam diskusi intern di dalam museum secara kelompok mengenai kebenaran teori yang diperoleh dari beberapa buku materi (tradisi masyarakat masa prasejarah) dengan mengaitkan hasil dari observasi (kenyataan yang ada; benda-benda yang bersejarah di museum).
3.      Kegiatan Penutup
  • Refleksi
a.       Guru memberikan kesimpulan tentang hasil diskusi yang dilaksanakan di dalam museum.
  • Evaluasi
a. Kognitif yaitu guru memberikan tugas membuat resume hasil observasi kepada masing-masing kelompok
b. Afektif yaitu melalui keseriusan melakukan observasi dan diskusi intern.
  1. Sumber Belajar
  2. Penilaian
  • Kurikulum 2013
  • Buku sumber Sejarah SMA
  • Peta konsep
  • Buku-buku penunjang yang relevan
  • Internet
  • Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah
  • Portofolio dalam bentuk uraian analisis mengenai tradisi bercerita di daerahnya.
Langkah-Langkah Kombinasi Metode Ceramah, Karya Wisata, dan Penugasan Dalam Pembelajaran Sejarah
Dalam prakteknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar. Ada beberapa kombinasi yang ada dan sudah sering para pendidik praktekkan, misalnya kombinasi antara metode ceramah, tanya jawab, dan tugas, kombinasi metode ceramah, diskusi, dan tugas, kombinasi metode ceramah, demonstrasi, dan eksperimen, kombinasi metode ceramah, sosiodrama, dan diskusi, kombinasi metode ceramah, problem solving dan tugas, kombinasi metode ceramah, demontrasi, dan latihan, ada juga kombinasi metode ceramah, karya wisata, dan penugasan, dan masih banyak lagi kombinasi-kombinasi dari beberapa metode lainnya. Hal ini tidak lain bertujuan agar siswa tidak cepat bosan dalam menerima pelajaran. Dalam kesempatan ini, penulis khusus memaparkan tentang kombinasi metode ceramah, karya wisata, dan penugasan dalam pembelajaran sejarah. Berikut ini langkah-langkah kombinasi metode ceramah, karya wisata, dan penugasan.
No
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1.
Persiapan
  1. Merumuskan tujuan maupun indikator dari pelaksanaan karya wisata agar sesuai dengan materi pelajaran sejarah yakni masa pergerakan nasional.
  2. Mempertimbangkan dan memilih obyek yang akan dikunjungi agar sesuai, tepat guna, dan benar-benar dapat memberikan hasil yang maksimal (misalnya, tempat-tempat bersejarah yang tidak terlalu jauh dari sekolah yang ada kaitannya dengan pergerakan nasional)
  3. Memberikan penjelasan secara singkat mengenai obyek yang akan dikunjungi.
  4. Menyepakati peraturan-peraturan selama proses karya wisata nanti agar tidak terjadi hal-hal yang negatif.
  5. Membagi siswa dalam bentuk kelompok kerja agar mudah dalam melakukan observasi.
  6. Mempersiapkan semua perlengkapan untuk berkaryawisata, salah satunya mempersiapkan alat transportasi.
2.
Pelaksanaan
  1. Siswa melakukan observasi ke obyek yang sudah ditentukan. (Metode Karyawisata).
  2. Siswa mentaati peraturan yang sudah disepakati.
  3. Guru menjelaskan beberapa hal penting secara singkat kepada semua siswa mengenai beberapa benda-benda bersejarah yang unik dan menceritakan alur pergerakan nasional disertakan dengan bukti-bukti yang ada di museum. (Metode Ceramah).
  4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, baik bertanya kepada petugas museum maupun kepada guru mata pelajaran yang mendampingi.
  5. Sesekali guru mengingatkan kepada siswa agar fokus pada tujuan karya wisata.
Evaluasi/tindak lanjut
  1. Menugaskan setiap siswa untuk membuat hasil observasi atau bisa juga kesimpulan dari observasi yang dilakukan melalui paper/makalah. (metode penugasan)
  2. Pengumpulan tugas (paper/makalah)



2.4 Keunggulan Metode Karya Wisata
Metode karya wisata dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai berikut:
  1. Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  2. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh di sekolah; sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka.
  3. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
  4. Dalam kesempatan ini, siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapinya, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
  5. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

2.5 Kelemahan Dari Metode Karya Wisata
Dalam penggunaan metode ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan atau di atasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya guna. Kelemahan dari metode ini, antara lain:
  1. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah.
  2. Sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
  3. Memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
  4. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
  5. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan, sehingga perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya.
  6. Bila tempatnya jauh perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan phisik siswa untuk menempuh jarak tersebut.






BAB III PENUTUP

3.1  Simpulan
Metodekarya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada,  museum, temapat-tempat bersejarah dan sebagainya
Keunggulan metode karya wisata antara lain: karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh di sekolah; sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka, siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.Dalam kesempatan ini, siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapinya, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
Kelemahan dari metode ini, antara lain: fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah, sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata, dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan, sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan, sehingga perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya, dan bila tempatnya jauh perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan phisik siswa untuk menempuh jarak tersebut.
Dalam prakteknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar. Ada beberapa kombinasi yang ada dan sudah sering para pendidik praktekkan, misalnya kombinasi antara metode ceramah, tanya jawab, dan tugas, kombinasi metode ceramah, diskusi, dan tugas, kombinasi metode ceramah, demonstrasi, dan eksperimen, kombinasi metode ceramah, sosiodrama, dan diskusi, kombinasi metode ceramah, problem solving dan tugas, kombinasi metode ceramah, demontrasi, dan latihan, ada juga kombinasi metode ceramah, karya wisata, dan penugasan, dan masih banyak lagi kombinasi-kombinasi dari beberapa metode lainnya.





DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar