Rabu, 11 Juni 2014

UAS SEJARAH AMERIKA (BELAJAR DARI KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRIALISASI AMERIKA SERIKAT)


BELAJAR DARI KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRIALISASI AMERIKA SERIKAT
Disusun untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd




Oleh
EVIE EKA YULIATI (120210302105)
Kelas B






                                                                                                                   

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing yang telah bersedia membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusunan makalah dengan judul “BELAJAR DARI KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRIALISASI AMERIKA SERIKAT” dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian makalah sebagai salah satu tugas matakuliah Sejarah Amerika.
Penulisan makalah ini berdasarkan literatur yang ada. Penyusun menyadari akan kemampuan yang sangat terbatas sehingga dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya. Namun, makalah yang disajikan sedikit banyak bermanfaat bagi penyusun khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya.
Penyusun juga menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dengan hati terbuka penyusun menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah tersebut.


Jember, 11 Juni 2014



Penulis








DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................  1
Kata Pengantar ............................................................................................  2
Daftar Isi .....................................................................................................  3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................  4
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................  5
1.3 Tujuan ...................................................................................................  5
BAB 2 PEMBAHASAN ...........................................................................  7
2.1 Latar Belakang munculnya Teknologi dan Industrialisasi di Amerika.. 7
2.2 Perkembangan Teknologi dan Industrialisasi di Amerika...................... 8
2.3 Faktor pertumbuahan Teknologi dan Industrialisasi di Amerika........... 13
2.4 Dampak dari perkembangan Industrialisasi di Amerika .......................  15
2.5 Analisis Tentang Kemajuan Teknologi dan Industrialisasi Amerika jika       dierapkan di Indonesia       17
BAB III PENUTUP ..................................................................................  19
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................  19
3.2 Saran .....................................................................................................  20
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................  21


Bottom of Form
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Berakhirnya perang saudara merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah Amerika dan bersamaan dengan itu dasar-dasar negara telah diletakkan dan telah terbentuk pula corak umunya dari individualisme demokrasi, perekonomian Amerika bahkan di daerah utara perindustrialnya mengalami perkembangan selama setengah abad. Akan tetapi di beberapa daerah masih mengandalkan pertanian dan perdagangan. Setelah tahun 1865 keadaan berubah total, imigran yang masuk ke Amerika meningkat. Kota-kota besar tumbuh dan industrialisasi maju, hal ini didukung oleh pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan. Orang-orang mulai menambang batu bara dan besi baja diproduksi sebagai bahan baku bagi perindustrian yang semakin berkembang, selain itu mereka mulai membuka jalur transportasi yang menghubungkan daerah utara dengan selatan, di temukannya tenaga listrik digunakan untuk penerangan, menjalankan mesin. Selagi sumber daya alam Amerika digunakan, harta kekayaan yang berhasil dikumpulkan oleh kaum eksploitan dan pengusaha, para pemilik modal berselisih dengan kaum buruh, karena menurut pengusaha mereka berhak untuk berbuat seenaknya sedangkan kaum buruh menginginkan syarat yang lebih baik dan upah yang lebih tinggi. Para pengusaha skala kecil mencoba untuk menyesuaikan diri dengan keadaan karena mereka bersaing dengan para pengusaha yang lebih besar karena dunia usaha yang besar dan tak terbatas.
Pada masa yang modern ini, sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam terbentuknya suatu negara. Apabila orientasi pembangunan suatu negara dititik beratkan pada sektor industri maka pola hidup masyarakat yang berkembang akan berbeda dengan pola hidup masyarakat yang orientasi pembangunan negaranya adalah pada sektor pertanian. Serikat buruh yang umumnya terdapat pada pabrik-pabrik tentu akan berkembang lebih cepat di dalam sebuah negara industri. Mengingat bahwa di dalam sebuah negara industri, pabrik-pabrik jumlahnya banyak dan tentu saja terdapat industri-industri besar yang memerlukan banyak pekerja. Lahan pekerjaan ini tentu menjadi sasaran utama dari orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, terutama orang yang pendidikannya tidak terlalu tinggi. Industri di Amerika Serikat memang sudah ada sejak masa koloni awal meskipun pada awalnya hanya bersifat Self-Sufficient Economy, namun pada akhirnya dari sinilah Amerika menjadi negara Industri yang maju hingga saat ini.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah, penduduk yang banyak seharusnya mampu menjadi negara yang maju dan dapat diperhitungkan di mata Internasional. Indonesia seharusnya mampu membangun teknologi dan industrialisasi dengan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh sebab itu, dengan kekayaan Alam dan penduduk yang melimpah, Indonesia harus bisa meniru kemajuan industrialisasi negara Amerika Serikat, yang hingga saat ini menjadi kekuatan ekonomi dunia.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di ambil beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :
1)      Apa yang melatar belakangi munculnya Teknologi dan Industrialisasi di Amerika?
2)      Bagaimana perkembangan Teknologi dan Industriaslisasi di Amerika?
3)      Faktor-faktor apa yang mendorong munculnya Teknologi dan Industrialisasi di Amerika?
4)      Apa dampak yang timbul dari perkembangan Teknologi dan Indutrisalisasi di Amerika?
5)      Bagaimana analisis tentang kemajuan teknologi dan Industrialisasi Amerika jika diterapkan di Indonesia?

1.3  Tujuan
1)      Untuk mengetahui latar belakang munculnya Teknologi dan Industrialisasi di Amerika.
2)      Untuk mengetahui perkembangan Teknologi dan Industriaslisasi di Amerika.
3)      Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mendorong munculnya Teknologi dan Industrialisasi di Amerika.
4)      Untuk mengetahui dampak yang timbul dari perkembangan Teknologi dan Indutrisalisasi di Amerika.
5)      Untuk menganalisis tentang kemajuan teknologi dan Industrialisasi Amerika jika diterapkan di Indonesia.























BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Munculnya Teknologi dan Industrialisasi di Amerika
Industri di Amerika memang sudah ada sejak masa koloni awal tetapi jenis industri mereka adalah berdasarkan Self-Sufficient Economy, yaitu hanya untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Pada saat itu belum terpikir oleh mereka untuk memproduksi suatu barang secara massal untuk konsumsi orang banyak. Ini adalah sesuatu yang wajar mengingat bahwa pada masa awal itu, para pendatang masih belum mempunyai apa-apa. Untuk memenuhi kehidupan mereka sendiri saja mereka harus bekerja atau berusaha begitu keras bagaimana mereka dapat memikirkan tentang kebutuhan orang lain. Keadaan seperti itu berlaku kepada para pendatang yang hidup secara individual sedangkan bagi yang hidup dalam sebuah koloni, sudah terdapat juga orang-orang yang memproduksi barang-barang untuk konsumsi koloninya. Faktor yang lain adalah bahwa para pendatang tersebut tidak mempunyai sarana atau peralatan untuk menjalankan sebuah industri. Sesuai dengan definisi dari industri itu sendiri yaitu kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan misalnya mesin. Akibatnya, koloni-koloni awal di benua baru tersebut sering mengimpor barang dari Eropa. Dalam hal ini adalah Inggris karena pada saat abad ke-18, Inggris telah mendahului negara-negara lain dalam hal industri. Revolusi Industri telah terjadi lebih dahulu di Inggris. Sebagai contoh adalah penemuan mesin uap pada tahun 1705 dan penyempurnaannya oleh James Watt pada tahun 1765, selain itu terdapat juga beberapa penemuan yang menggerakkan produksi tekstil. Inggris juga berusaha keras untuk menjaga rahasia mereka dalam bidang industri dengan melarang ekspor mesin atau gambarannya bahkan para mekanik yang mempunyai pengetahuan sampai dilarang untuk keluar negeri. Samuel Slater adalah orang yang membawa rahasia ini ke benua Amerika. 
Pada tahun 1790 ia mendirikan sebuah pabrik kecil di Pawtucket dengan hasil yang cukup memuaskan. Sayangnya apa yang telah ia mulai tidak dapat membantu percepatan perkembangan industri terutama tekstil di Amerika. Barulah ketika terjadi embargo pada tahun 1807 dan Perang 1812 yang melarang impor, para pedagang kapitalis mulai melirik kepada prospek dari hasil produksi industri. Pada tahun 1813, sekelompok pedagang kaya yang terkumpul dalam Boston Associates membentuk Boston Manufacturing Company. Mereka mendirikan pabrik pertamanya di Waltham, Massachusets. Di dalam satu atap itu terjadi pemprosesan dari bahan mentah hingga bahan jadi. Pada tahun 1815, pabrik tekstil di New England telah berjumlah ratusan. Mereka telah meletakkan dasar bagi perkembangan industri tekstil di Amerika. Masa produksi massal telah dimulai di Amerika. Dari 1870-1900, Amerika Serikat menjadi negara industri terbesar di dunia. Mereka muncul sebagai pemimpin dalam produksi dagang dari kayu dan baja serta pertambangan batu bara, besi, emas dan perak. Secara keseluruhan, bangsa ini mengalami ledakan yang menakjubkan dalam skala industri dan tingkat produksi. Pada pergantian abad, industrialisasi telah merubah perdagangan, organisasi bisnis, lingkungan, tempat kerja, dan kehidupan rumah tangga sehari-hari. Pertumbuhan industri di Amerika Serikatdidorong oleh sumber daya yang melimpah, tenaga kerja murah dan kemajuan teknologi.

2.2  Pengembangan Teknologi dan Industialisasi di Amerika
Setelah dibukanya jalur transportasi kereta api di Middle-West, pertanian di sana semakin intensif dikembangkan, karenanya hasil pertanian semakin melimpah. Pada perkembangan selanjutnya pertanian ini menjurus ke perindustrian di masa depan. Selain pertanian, perindustrian membutuhkan sumber bahan energi yang lain guna perindustrian itu sendiri seperti bahan baku dan keahlian. Terlepas dari pencapaian besar di bidang industri pertanian tetap menjadi pekerjaan utama di negara tersebut dalam revolusi di bidang pertanian memperlihatkan pergeseran dari tenaga buruh kasar ke tenaga mesin. Dari bertani untuk mencukupi kebutuhan mereka sendiri menjadi pertanian komersial. Antara tahun 1860-1910 jumlah petani di Amerika meningkat tiga kali lipat dari dua juta naik hingga enam juta, sedangkan lahan pertanian sendiri naik dari 160 juta hektar menjadi 352 juta hektar. Yang menjadi faktor penunjang dalam keberhasilan di bidang pertanian adalah perluasan kearah barat, selain itu penggunaan mesin yang diaplikasikan ke alat-alat pertanian. Tahun 1800 petani yang menggunakan sabit hanya dapat memotong 20 persen lahan gandum sehari tetapi setelah mesin digunakan mereka dapat memotong 80 persen lahan pertanian, selanjutnya mesin-mesin yang lain pun turut bermunculan seprti mesin pengikat otomatis, mesin penumbuk selain perkembangan di bidang pertanian perkembang ini juga turut merambah ke bidang perkebunan seperti mesin pemotong, mesin pemisah, dan lain-lain.
Salah satu yang memegang peranan yang tak kalah penting adalah ilmu pengetahuan atau sains. Pada tahun 1862 undang-undang pemberian lahan kepada perguruan tinggi (Morril Land Grand Collage Act) membagikan tanah publik kepada setiap negara bagian untuk mendirikan perguruan tinggi pertanian dan industri. Lembaga ini berfungsi sebagai institusi pendidikan dan pusat penelitian pendidikan. Sekitar tahun 1860-an banyak terdapat penemuan-penemuan dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas besi baja seperti yang dilakukan oleh Kelly (AS) Bassemer (Inggris) dan Siemens (Jerman), sehingga hal ini membuka jalan untuk membuat produksi massal dari hasil tambang. Sekitar tahun 1900-an, Amerika telah menjadi produsen baja terbesar di dunia, selain itu masih terdapat sumber energi yang lain yang berkembang secara bersamaan dengan perkembangan industri yakni tenaga uap dan listrik.
Pada tahun 1879 Thomas Alva Edison berhasil membuat bola lampu yang sanggup bertahan selama 100 jam. Dan pada tahun 1882 Edison berhasil membuat generator listrik dengan jaringan kawat di New York sehingga menghasilkan tenaga untuk perusahaan trem. Penemuan listrik ini juga turut mengembangkan telegraf dan telepon sehingga pada abad ke-19 industri di Amerika sudah menguasai perkembangan ekonomi terutama di bidang pertanian, sehingga seluruh corak kehidupan ekonomi dikuasai oleh industri
Pembangunan pabrik-pabrik telah mulai berkembang tetapi perlu diingat bahwa industri tanpa perkembangan teknologi adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan bisa dikatakan bahwa pada awalnya perkembangan teknologilah yang memicu terjadinya revolusi industri. Oliver Evans mengembangkan mesin uap tekanan tinggi yang dapat digunakan untuk kapal dan pabrik, pada tahun 1804. Selain itu pada tahun 1844, Charles Goodyear berhasil memproduksi karet yang anti air. Karet ini digunakan untuk membuat jaket hujan. Pada tahun 1846, Elies Howe menciptakan mesin jahit. Akan tetapi penemuan yang satu ini justru menghambat perkembangan dari pabrik industri di Amerika karena penemuan ini justru menghidupkan kembali industri rumah yang berdasar pada Self Sufficient Economy dan pasar domestik yaitu penjualan barang-barang yang khas dari satu daerah ke daerah yang lain di dalam negeri.
Walupun begitu, sistem pabrik pada awalnya masih kalah populer dengan sistim agricultur. Ini disebabkan karena pada awal abad ke-19, kapas Amerika setelah Eli Whitney menciptakan mesin Cotton Gin adalah produk ekspor yang paling menguntungkan. Dari tahun 1815 sampai tahun 1819, 39 % dari ekspor Amerika adalah kapas. Selain itu ada juga rasa apriori dari masyarakat mengingat bahwa keadaan pabrik di Inggris sangatlah menggenaskan. Usaha pertama dari para kaum industriawan untuk merubah ini adalah dengan dibangunnya sebuah pabrik di Lowell, Massachusets. Pabrik ini dibangun oleh Merrimack Manufacturing Company pada tahun 1822. Mereka mencoba membangun persepsi bahwa sistem industri yang berupa pabrik itu akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan sektor pertekstilan dan bukan sebaliknya. Oleh karena itulah maka pabrik ini dibangun di daerah pedesaan dan dikelola dengan sistim paternal dimana hubungan antara atasan dengan bawahan adalah seperti hubungan antara seorang ayah dengan anaknya. 
Mayoritas pekerja yang ada di Lowell adalah wanita karena banyaknya pria yang bergerak ke Barat. Wanita-wanita ini membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya masing-masing karena gaji yang didapat di pabrik cukup tinggi tetapi ada juga yang bekerja untuk menghindari kehidupan rutin peternakan yang pada saat itu hasilnya mulai mendapat saingan yang berat dari daerah Barat yang sudah mulai dibuka. Para wanita itu hidup di asrama dengan beberapa peraturan yang diterapkan secara tegas. Pendidikan moral dan kehadiran di gereja adalah sebuah keharusan. Ini disebabkan oleh karena pabrik di Lowell ini dipandang sebagai ajang pembuktian bahwa kehidupan industri tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang pada saat itu sangatlah dijunjung tinggi. 
Pada tahap awal, pabrik di Lowell dapat memenuhi harapan para industriawan dalam hal pembuktian kepada masyarakat bahwa industri tidak akan merugikan pertekstilan Amerika dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang berlaku. Selain itu juga menghilangkan pandangan orang bahwa keadaan pabrik di Amerika akan sama dengan yang ada di Inggris. Pabrik ini juga merupakan salah satu bentuk pertama kapitalisme di Amerika dalam perihal investasi. 
Pada tahun 1920-an merupakan tahun-tahun yang relative makmur di Amerika Serikat, namun para buruh di Industri tidak mendapatkan keuntungan seperti yang lain. Pada tahun 1923 rata-rata buruh pabrik di haruskan bekerja 12 jam sehari dan hanya libur satu hari tiap dua minggu. Pada waktu itu pula para pemilik industri produk menggandakan usaha mereka untuk mencegah terbentuknya serikat kerja, yang di bawah Federasi Buruh Amerika (American Federation of Labor, AFL). Pencegahan ini banyak macamnya, mulai dari menyusupkan mata-mata, menggunakan tenaga bersenjata untuk membubarkan mogok kerja, sampai memecat mereka yang dicurigai bersimpati terhadap serikat. Dimulai dari industri baja pada tahun 1919, perusahaan-perusahaan dengan keras menekan serangkaian aksi mogok massal yang mengakibatkan keanggotaan serikat turun satu setengah juta anggota pada tahun 1929. Serangan depresi hebat menyebabkan permintaan pasar untuk seluruh jenis produksi industry menurun drastis. Menyebabkan pengangguran di mana-mana. Pada tahun 1933, ada lebih dari 12 juta warga Amerika yang mengaggur. Pada saat yang sama upah juga turun sebanya dua pertiganya. 
Pada tahun 1933 dengan munculnya Undang-Undang Pemulihan Industri Nasional (National Industrial Recovery Act, NIRA), bersamaan dengan itu munculah Lembaga Pemulihan Nasional (Natioonal Recovery Administration, NRA) yang mencoba memperbaiki sektor dengan menetapkan aturan permainan sehat. Lembaga ini bertujuan untuk memperbanyak lapangan kerja yang nantinya akan meningkatkan daya beli masyrakat. Pada awalnya lembaga ini disambut dengan baik walaupun para pelaku bisnis mengeluhkan aturan yang terlalu banyak saat keadaan tersebut mulai pulih kembali. Pada saat ini prestasi serikat buruh mencapai prestasi yang lebih baik dari pada yang pernah mereka dapatkan sebelumnya dalam sejarah Amerika. Hak buruh untuk melakukan tawar-menawar secara kolektif dengan pengusaha di jamin oleh NRA. Lalu tahun 1935 Kongres meloloskan Undang-Undang Hubungan Buruh Internasional (National Labor Relations Act), yang merumuskan: 
1. Semua praktek buruh yang di anggap tidak adil.
2. Hak untuk melakukan tawar-menawar melalui serikat pekerja pilihan mereka.
3. Melarang pengusaa untuk mencampuri aktivitas serikat kerja.
Peraturan ini juga melahirkan Dewan Hubungan Buruh Nasional (National Labor Relations Board) yang mengawasi proses tawar-menawar kolektif, melaksanakan pemilihan pengurus serikat, dan menjaminn hak buruh untuk memilih organisasi yang bisa mewakili mereka saat menghadapi para pengusaha. Pada tahun 1937, Mahkamah Agung memperkuat konstitusionalitas Undang-Undang Hubungan Buruh. Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang bersikap anti serikat membuat kesepakatan dengan serikat-serikat Kongres Organisasi Industri (Committee for Industrial Organization, CIO). Di tahun-tahun pertama Undang-undang ini meraih peningkatan berarti dalam produksi dan harga, namun hal ini tidak sepenuhnya menghapuskan masa di saat krisis. Tuntutan dari para pelaku bisnis yang meratapi dan kesal berada di bawah kungkungan peraturab NIRA mulai muncul. Serangan keras juga datang dari para politik sayap kanan dan kiri. Dihadapkan pada tekanan kanan-kiri, presiden Roosevelt mendukung serangkaian langkah baru ekonomi dan sosial. Beberapa di antaranya yang menonjol adalah langkah memerangi kemiskinan, melawan pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja dan menyediakan jarring pengaman sosial. Lembaga Kemajuan Kerja (Work Progress Administration, WPA), badan sosial utama yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dari pada memberikan tunjangan. Selain itu, Lembaga Pemuda Nasional (National Youth Administration) memberikan pekerjaan paruh waktu bagi para pelajar, mengadakan program latihan dan memberikan bantuan bagi anak muda yang mengganggur. WPA hanya bias menangani tiga juta pengangguran dalam waktu yang sama. Pada saat di bubarkan di tahun 1943, lembaga ini telah membantu 9 juta orang.
2.3  Faktor-Faktor Pertumbuhan Teknologi dan Industrialisasi di Amerika
Banyak faktor yang memicu pertumbuhan industri pada akhir abad 19 seperti sumber daya yang melimpah, teknologi baru, energi murah, transportasi cepat, ketersediaan modal dan tenaga kerja. Tambang, hutan dan ternak di barat yang menyediakan bahan baku utama industri besi dan minyak di Ohio dan Pennsylvania. Ekspansi perusahaan Kereta Api diizinkan untuk memindahkan bahan baku untuk pabrik dan produk kapal ke pasar perkotaan. Sementara pada Divisi Tenaga Kerja di Industri pembagian kerja merupakan prinsip dasar industrialisasi. Dalam pembagian kerja setiap pekerja ditugaskan untuk tugas yang berbeda dalam proses manufaktur dan hasilnya dapat dilihat dengan meningkatnya hasil produksi.
Kemajuan teknologi telah mengubah produksi. Industri baru peralatan mesin, yang terbukti pengeboran, pemotongan dan penggilingan, manufaktur dipercepat. Sebuah jejak penemuan, termasuk telepon, mesin tik, Linotype, fonograf, lampu listrik, cash register, rem udara, kulkas mobil dan mobil, menyebabkan industri-industri baru. Akhirnya, pengusaha telah belajar bagaimana memanfaatkan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ekonomi di seluruh wilayah geografis yang luas. Perusahaan sukses telah menjadi lebih besar, dan masyarakat modern telah menjadi bentuk penting dari Organisasi Bisnis.
Pada masa yang modern ini, sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam terbentuknya suatu negara. Apabila orientasi pembangunan suatu negara dititik beratkan pada sektor industri maka pola hidup masyarakat yang berkembang akan berbeda dengan pola hidup masyarakat yang orientasi pembangunan negaranya yakni pada sektor pertanian. Serikat buruh yang umumnya terdapat pada pabrik–pabrik tentu akan berkembang lebih cepat di dalam sebuah negara industri yang di dukung oleh perkembangan teknologinya Adapun faktor-faktor pendorong teknologi dan industrialisasi dapat berkembang di Amerika Serikat adalah :
a. Digalakan kembali pembangunan Amerika setelah pecahnya perang saudara.
Sektor industri sangatlah menentukan kemampuan sebuah negara. Jerman dapat bangkit kembali dari kekalahan Perang Dunia I dan menjadi ancaman yang paling besar bagi Eropa pada Perang Dunia II karena sektor industrinya yang kuat. Amerika Serikat sendiri sangat terbantu dengan adanya PD I dan PD II. Sebelum kedua perang tersebut dimulai, keadaan ekonomi di Amerika sangatlah lemah. Banyak terdapat pengangguran, kemiskinan, kelaparan dll. Hal – hal yang rasanya tidak mungkin kita lihat apabila kita melihat Amerika pada saat ini. PD I dan PD II telah menghidupkan kembali roda perekonomian Amerika Serikat dengan penghidupan kembali sektor industri oleh karena banyaknya permintaan senjata dari negara–negara yang sedang berperang.
b. Tersedianya sumber daya alam yang melimpah guna menunjang perkembangan teknologi dan industrialisasi. Hal ini menarik simpati bagi investor baik asing maupun dalam negeri untuk membangun industri atau pabrik.
c. Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1689. Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosio-ekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasar pada pekerja yang nantinya didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya.
d. Penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1763. Watt menjadi tertarik dengan mesin uap di tahun 1764 ketika dia sedang membetulkan mesin ciptaan Newcomen. Meskipun Watt cuma peroleh pendidikan setahun sebagai tukang pembuat perkakas, tetapi dia punya bakat pencipta yang besar. Penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukannya terhadap mesin bikinan Newcomen begitu penting, sehingga layaklah menganggap sesungguhnya Wattlah pencipta pertama mesin uap yang praktis. Keberhasilan Watt pertama yang dipatenkannya di tahun 1769 adalah penambahan ruang terpisah yang diperkokoh. Dia juga membikin isolasi pemisah untuk mencegah menghilangnya panas pada silinder uap, dan di tahun 1782 dia menemukan mesin ganda. Di tahun 1781, Watt juga menemukan seperangkat gerigi untuk mengubah gerak balik mesin sehingga menjadi gerak berputar. Alat ini meningkatkan secara besar-besaran penggunaan mesin uap. Watt juga berhasil menciptakan pengontrol gaya gerak melingkar otomatis (tahun 1788), yang menyebabkan kecepatan mesin dapat secara otomatis diawasi. Juga menciptakan alat pengukur bertekanan (tahun 1790), alat penghitung kecepatan, alat petunjuk dan alat pengontrol uap sebagai tambahan perbaikan lain-lain peralatan. Semua penemuan tersebut merupakan suatu hal yang sangat membantu bagi kehidupan manusia dalam berteknologi dan mengembangkan sentral industrialisasi di Amerika.
e. Perserikatan pengusaha kereta api barat dapat berkembang. Hal ini terjadi karena ada dukungan dari kongres yang memberikan subsidi kepada mereka dan tanah yang luas di sekitar jalur kereta api. Jalur kereta api yang memadai membuat pendistribusian hasil industri semakin mudah dan menarik minat para investor untuk membangun industri yang menguntungkan.
f. Pengembangan pertanian, pertambangan dan pabrik-pabrik di daerah pedalaman, oleh J.Hill dan E.H. Harriman sehingga membuat mereka lebih berkuasa dari pada gubernur negara-negara bagian. Munculnya pemilik-pemilik modal yang baru membuat industrialisasi dapat berkembang dengan pesat,

2.4 Dampak dari perkembangan Teknologi dan Indutrisalisasi di Amerika
Tiga dekade kemajuan industri mengubah kehidupan Amerika. Pada tahun 1900 Amerika Serikat memiliki ekonomi industri maju yang didominasi oleh perusahaan besar. Perusahaan memanfaatkan kecerdikan, menciptakan kekayaan belum pernah terjadi sebelumnya dan merangsang pertumbuhan kota-kota baru seperti Chicago, Atlanta, Minneapolis dan Dallas. Ini telah meningkatkan perdagangan. Nilai ekspor dua kali lipat 1877-1900, sementara impor juga naik namun pertumbuhannya tidak begitu cepat. Kemajuan Industri telah merevolusi pemasaran barang dan mengubah dunia office yang sekarang dipenuhi dengan pekerja kantor, pegawai negeri sipil dan manajer menengah. Secara keseluruhan, industrialisasi membuat produk ekonomi tenaga kerja, harga lebih rendah untuk barang-barang manufaktur, kemajuan dalam transportasi dan standar hidup yang lebih baik.
Bagi pekerja, industrialisasi berarti persaingan untuk pekerjaan, tinggal upah, ketidakamanan dan bahaya. Anak-anak bekerja di tambang batu bara dan pabrik kapas, para wanita bekerja di perumahan sweatshop. Hal ini membuat para pekerja berdampak terjadi kecelakaan industri dan penyakit, termasuk penyakit pernapasan. Industrialisasi yang banyak tergantung pada sumber daya alam dan kerusakan lingkungan. Kilang dan pabrik baja memuntahkan minyak ke sungai dan asap ke atmosfer. Industrialisasi membawa dorongan tiada henti untuk efisiensi dan profit yang semakin besar, bisnis lebih kuat dan memberikan kekuatan perusahaan yang tidak semestinya dalam elit politik nasional. Kebutuhan bagi para pemimpin bisnis di tahun 1890-an untuk pasar yang besar tidak menyebabkan tekanan pada Amerika Serikat untuk memperluas luar negeri Adapun dampak yang ditimbulkan dari perkembangan Teknologi dan Industri di berbagai bidang, di antaranya:
a.       Bidang Sosial
Akibat dari Revolusi Industri bagi rakyat Amerika yaitu orang Amerika berubah menjadi orang-orang yang tamak seperti kaum industrialis tetapi memiliki pandangan yang jauh ke depan, selain itu terjadinya pergeseran pola hidup masyarakat yang merubah menjadi masyarakat konsumtif. Dengan adanya industrialisasi menjadikan para petani kehilangan pekerjaan di karenakan alat-alat mesin dan bermunculan teknologi baru seiring degan perkembangan IPTEK.
Industrialisasi membuat mobilitas masyarakat menjadi tinggi, taraf hidup meningkat. Semua perabotan dan peralatan diganti dengan penggunaan teknologi yang di jalankan oleh mesin.
b.      Bidang Ekonomi
Dengan dibukanya jalur tranportasi akan memudahkan mereka untuk memperoleh barang yang diinginkan, selain itu ekonomi dikuasai oleh para pemilik modal saja sehingga terciptanya monopoli ekonomi. Pabrik-pabrik yang didirikan di Amerika kebanyakan didirikan oleh pihak swasta yang bersifat liberal, sehingga pemerintah tidak campur tangan di dalam bidang ekonomi. Hal ini yang menunjang sistem ekonomi liberal kapitalis dapat tumbuh dan berkembang di Amerika.
c.       Bidang Politik
Para pemilik modal memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada seorang gubernur, selain itu pemerintah tidak dapat mencampuri urusan ekonomi karena pemerintah hanya bertugas untuk membuat peraturan dan badan pengawas saja. Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis dapat berkembang karena hal ini didukung oleh persaingan yang terjadi diantara para pengusaha-pengusaha.

2.4  Analisis Tentang Kemajuan Teknologi Dan Industrialisasi Amerika Jika Diterapkan Di Indonesia
Amerika Serikat hingga saat ini memiliki teknologi dan Industrialisasi yang sangat maju dan berengaruh terhadap dunia. Amerka Serikat juga masih menjadi negara adidaya hingga saat ini. Banyak faktor yang memicu pertumbuhan industri pada akhir abad 19 seperti sumber daya yang melimpah, teknologi baru, energi murah, transportasi cepat, ketersediaan modal dan tenaga kerja. Tambang, hutan dan ternak di barat yang menyediakan bahan baku utama industri besi dan minyak di Ohio dan Pennsylvania. Ekspansi perusahaan Kereta Api diizinkan untuk memindahkan bahan baku untuk pabrik dan produk kapal ke pasar perkotaan. Sementara pada Divisi Tenaga Kerja di Industri pembagian kerja merupakan prinsip dasar industrialisasi. Dalam pembagian kerja setiap pekerja ditugaskan untuk tugas yang berbeda dalam proses manufaktur dan hasilnya dapat dilihat dengan meningkatnya hasil produksi.
Kemajuan teknologi telah mengubah produksi. Industri baru peralatan mesin, yang terbukti pengeboran, pemotongan dan penggilingan, manufaktur dipercepat. Sebuah jejak penemuan, termasuk telepon, mesin tik, Linotype, fonograf, lampu listrik, cash register, rem udara, kulkas mobil dan mobil, menyebabkan industri-industri baru. Akhirnya, pengusaha telah belajar bagaimana memanfaatkan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ekonomi di seluruh wilayah geografis yang luas.
Kemajuan Teknologi dan Industrialisasi di Amerika ini seharusnya dapat diterapkan pula di Indonesia, karena Indonesia juga mempunyai Sumber Daya Alam yang melimpah untuk industry, baik dari kekayaan laut maupun kekayaan daratnya. Indonesia juga memiliki penduduk yang sanagat banyak dan terbesar keempat didunia dengan jumlah penduduknya. Dngan kekayaan yang melimah tersebut seharusnya Indonesia dapat meniru program yang dilaksanakan oleh Amerika Serikat, sehingga menjadi negara yang maju. Ada beberapa cara untuk meningkatkan dan meniru sistem teknologi dan Industialisasi dari Amerika yang dapat diterpkan di Indonesia, yaitu:
1.      meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan pengembangan inovasi dan IPTEK, serta keterbukaaan akses informasi.Peningkatam Sumber Daya Manusia ini dapat mendorong  masyarakatnya menjadi lebih maju, sehingga juga akan mendorong perekonomian negara.
2.      Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Indonesia, seharusnya dapat dimanfaatkan dan dapat diolah dengan mandiri dan secar baik, sehingga tidak ada campur tangan dari pihak asing dalam mengelolah Sumber Daya Alam Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia harus mampu menguasai teknologi, karena kemajuan dari teknologi akan mendorong kemajuan dari Industri dan akhirnya akan mendorong pula kepada perekonomian Indonesia.
3.      Ketersediaan modal Indonesia. Ketersediaan modal di Indonesia, seharusnya dapat dimanfaatkan demgan baik, sehingga dapat mendorong dan memudahkan dalam pembuatan teknologi dan Industrialisasi
4.      Indonesia juga harus belajar dari Amerika Serikat mengenai kemajuan teknologi yang telah mengubah produksi. Industri baru peralatan mesin, yang terbukti pengeboran, pemotongan dan penggilingan, manufaktur dipercepat. Sehingga pengusaha dapat belajar bagaimana memanfaatkan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan ekonomi di seluruh wilayah geografis yang luas.
5.      Perkembangan teknologi dan industri di Amerika di dorong oleh tersedianya sumber daya alam yang melimpah guna menunjang perkembangan teknologi dan industrialisasi. Oleh sebab itu Indonesia harus mampu menguasai Teknologi dan Sumber Daya Alam yang dimiliki sehingga akan menunjang adanya Industrialisasi
BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Amerika Serikat pada abad ke 19 merupakan negara yang mempunyai industri besar sehingga perkembangan teknologi dan industri di Amerika semakin maju. Perkembangan ini terlihat dengan adanya jaringan sistem kereta api yang menhubungkan pemukinman di seluruh negara bagian. Perusahaan tambang, besi baja memberikan aliran ke saluran perniagaan di Amerika. Perkembangan di sektor pertanian menjadi salah satu mata pencaharian rakyat dan hasilnya sangat maju pesat, sehingga harus di arahkan ke bidang industri untuk perkembangan ekonomi di masa depan.
Perkembangan teknologi dan industri di Amerika di dorong oleh tersedianya sumber daya alam yang melimpah guna menunjang perkembangan teknologi dan industrialisasi. Hal ini menarik simpati bagi investor baik asing maupun dalam negeri untuk membangun industri atau pabrik. Penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1763, Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1689, perserikatan pengusaha kereta api barat dapat berkembang. Jalur kereta api yang memadai membuat pendistribusian hasil industri semakin mudah dan menarik minat para investor untuk membangun industri yang menguntungkan. Munculnya pemilik-pemilik modal yang baru membuat industrialisasi dapat berkembang dengan pesat. Dalam perkembangnannya teknologi dan industrialisasi berdampak pada masyarakat, yakni dengan adanya industrialisasi menjadikan para petani kehilangan pekerjaan di karenakan alat-alat mesin dan bermunculan teknologi baru seiring dengan perkembangan IPTEK. Industrialisasi membuat mobilitas masyarakat menjadi tinggi, taraf hidup meningkat. Semua perabotan dan peralatan diganti dengan penggunaan teknologi yang di jalankan oleh mesin. Dengan dibukanya jalur tranportasi akan memudahkan mereka untuk memperoleh barang yang diinginkan, selain itu ekonomi dikuasai oleh para pemilik modal saja sehingga terciptanya monopoli ekonomi.
Nilai-nilai yang dapat dipelajarai Indonesia dari kemajuan Teknologi dan Industrialisasi Amerika adalah dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam Indonesia dengan baik dan memanfaatkan pula Sumber Daya Manusia yang dimliki Indonesia. Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan dengan baik maka akan mendorong perkembangan Industrialisasi di Indonesia. Indonesia juga harus mampu menciptakan teknologi yang dapat mendukung terhadap kemajuan Industrialisasi di Indonesia.


























DAFTAR PUSTAKA

Canu, Jean.1953. Sejarah Amerika. Jakarta: Pustaka Rakyat N.V
Escher, Franclin. 1954. Dari Koloni menjadi Salah Satu Negara Terbesar. (terj). Jakarta: Endang
Garis-garis Besar Sejarah Amerika. 2004. Jakarta: Kedutaan Amerika

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127375-RB04S241p-Pekerja%20perempuan-Literatur.pdf