Sabtu, 24 Mei 2014

RESUME BUKU “REVOLUSI AMERIKA” (RICHARD B.MORRIS)

Nama : Evie Eka Yuliati NIM : 120210302105 Kelas : B Dosen : Dr. Suranto, M.Pd RESUME BUKU “REVOLUSI AMERIKA” (RICHARD B.MORRIS) Revolusi Amerika adalah suatu peristiwa yang akibatnya masih tetap dirasakan, bukan saja berada dikalangan bangsa ini, tetapi juga disegenap penjuru dunia ia menjadi ciri dari permulaan suatu zaman revolusi dunia, tetapirevolusi Amerika tidak seperti revolusi–revolusi yang lain. Revolusi Amerika bukanlah suatu pemberontakan dari kaum proletariat. Ia dipimpin oleh kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekanan–tekanan politik dan ekonomis yang dipaksakan oleh pemerintah Inggris. Revolusi Amerika ini terjadi akibat kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan tuntutan tentang keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang dapat dianggap layak karena kematanggannya tanah jajahan dan dengan taraf pengambilan bagian dalam menentukan putusan–putusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan oleh suatu pemerintahan yang lebih bijaksana. Setelah berakhirnya Perang Dunia, Inggris mengalami masalah keuangan yang sangat luas. Meskipun pada saat perang telah dilakukan pemungutan pajak yang belum pernah dilakukan sebelumnya, hutang Inggris pada akhir Perang Tujuh Tahun telah berlipat ganda. Mengenai masalah pajak di Amereika, terikat erat dengan pajak perdagangan. Tujuan utama dari pemerintahan Inggris adalah untuk mengusahakan supaya perdagangan di tanah jajahan menyesuaikan diri dengan system mercantilisme yaitu menyediakan bagi Negara induk bahan–bahan mentah yang penting dengan harga yang rendah dan untuk bertindak sebagai pasaran untuk barang–barang buatan Inggris. Yang pertama dari pajak baru adalah atas perintah Grenville yaitu mengenai Undang–Undang Gula. Dengan cara ini pemerintah berusaha untuk memperkuat ekonomi dari Hindia Barat Inggris. Usul Grenville untuk memungut pajak diluar negeri dibarengi dengan rencana lain yang berbeda sifatnya, yaitu suatu usulan untuk menetapkan pajak tanah jajahan melalui bea materai yang dipungut di Amerika. Pertentangan masalah tanah ini telah banyak menghimpun kaum intelektual di Amerika. Kaum intelektual ini pada mula mendasarkan propagandanya atas UUD Inggris dan akhirnya atas UU yang lebih tinggi parlemen mengusulkan bahwa perbaikan tindaakan melanggar UUD harus datang dari parlemen. Parlemen mengatur perdagangan dan pajak. Hal ini juga dinyatakan dengan lebih keras dalam resolusi virgin, yang memutuskan bahwa rakyat yang setia terhadap Sri Raja dan yang menghormati politik dalam penetapan pajak, semua bersumber pada persetujuannya. Kerajaan tidak berhak memungut pajak dari tanah jajahan, terlihat dalam UU Materai. Menurut Townshend pelaksanaan UUD ditanah jajahan bersifat statis. Selain perjanjian menghentikan import. Perdagangan ditanah jajahan mengalami pembatasan akibat UU Townshend. Pedagang kaya ditanah jajahan bertentangan dengan pegawai pabean akibat pemboikot, peraturan bea cukai Townshend dibatalkan. Pada saat terjadinya kapal Gaspee kandas di Namquit Point. Kerajaan menjajikan hadiah jika menemukan orang yang telah melakukan pembakaran kapal Gaspee. Hal ini mendorong timbulnya persatuan orangorang ditanah jajahan lalu dibentuk pantia “Korespondensi ” untuk menentang politik Inggris. Tidak kalah pentingnya untuk memperbesar jurang perpisahan antara pendapat di Amerika dan Inggris adalah skandal sekitar surat-surat Hutchinson ditujukan kepada Thomas Whately, seorang anggota pemerintah Grenville dan North, mengritik kaum radikal Massachusetts dan berisi pendapat yang keterlaluan. Undang-undang Quebec (20 Mei 1774) dianggap oleh orang-orang di tanah jajahan sebagai bagian dari tindakan paksa yang ditujukan terhadap hak-hak kemerdekaannya. Pemerintah Inggris menganggap undang-undang Quebec itu sebagai suatu langkah yang perlu untuk meletakkan daerah barat daya di bawah suatu pemerintah tetap. Dalam abad yang penuh dengan keagamaan yang kuat peranan pimpinan gereja dalam gerakan kemerdekaan juga sangat berpengaruh. Di New England pendet-apendeta sekte Congregationalis terus terang dalam kritiknya terhadap pemerintah Inggris, dan khotbah npemilihan umum tahunan di Massachusetts dan Connecticut bernafaskan revolusioner dengan kuat. Pers dan mimbar gereja terus menerus mencerminkan gerakan kembar dari nasionalisme dan kemerdekaan. Gerakan-gerakan ini kemudian secara sistematis dipimpin oleh panitia-panitia korespondensi yang informil yang terutama mendapat inspirasinya dari Sam Adams. Pada bulan Juni 1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan supaya mengadakan kongres dalam bulan September di Philadelphia, dan di tanahtanah jajahan lainnya. permulaannya Kongres Kontinental pertama ini merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif. Berdasar pada usul Galloway pemerintah pusat akan terdiri dari seorang presiden jendral yang diangkat oleh Raja dan memegang jabatannya selama dikehendaki oleh Raja dengan hak veto atas tindakantindakan majelis agung, yang anggota-anggotanya harus dipilih untuk jabatan tiga tahun oleh dewan perwakilan tiap-tiap propinsi. Pada tanggal 9 Februari suatu pernyataan dari kedua majelis perlemen mengecap Massachusetts melakukan pemberontakan. Jauh dalam bulan Maret persetujuan raja diberikan kepada sebuah undang-undang yang melarang tanah jajahan New England untuk mengadakan perdagangan dengan setiap bangsa kecuali Inggris dan Hindia Barat milik Inggris sesudah tanggal 1 Juli dan menghalangi orang-orang New England mengunjungi daerah perikanan di Atlantik Utara, dan dalam Bulan April ketentuanketentuan dari undangundang ini diperluas terhadap lima tanah jajahan lainnya yang telah meratifikasi Perkumpulan Kontinental seperti yang dikabarkan ke London. Tetapi dalam bulan-bulan kemudian adalah penindasan dan perlawanan dan bukan perdamaian dan konsessi yang menentukan arus perkembangan selanjutnya. Dalam masa lowong antara Kongres pertama dan kedua, Massachusetts, kecuali Boston, yang diduduki oleh pasukanpasukan Jendral Gage, membangunkan kembali militia dan mulai mengumpulkan gudanggudang militer. Dalam bulan Desember 1774, Gage meminta ”pasukan yang cukup untuk menundukkan negeri dengan jalan menyerbu ke dalamnya”, dan sekiali lagi dalam bulan Februari ia memperingatkan Barrington: ”untuk mengamankan kota Boston saja tidak akan mengakhiri persoalan; pasukanpasukan harus menyerbu ke dalam negeri”. Ketika bulan April tiba, Gage siap untuk menyerang. Dengan mengatur kembali orang-orangnya, Smith berbaris menuju ke Concord, dimana ia menghancurkan beberapa alat militer dan tepung. Tetapi di Jembatan Utara Concord suatu pasukan orangorang militia yang kian bertambah banyak menyerang regu Inggris, dan ketika Smith mundur dari Concord untuk berbaris kembali ke Boston, pasukannya diserang dari segenap sudut oleh orang militia. Hanya kedatangan suatu pasukan bala bantuan, yakni ketika ia tiba di Lexinton, menolongnya dari mala petaka yang besar. Lexinton membuktikan bahwa orang-orang militia yang masih hijau dapat melawan prajuritprajurit baju merah Inggris yang berpengalaman dan dapat merebut inisiatif di pihak kaum patriot. Hal. 80105 Dengan beradanya daerah-daerah pedalaman dibawah kekuasaan kaum Patriot, maka pertahanan Boston dirasa sudah tidak aman. Ancaman dapat diarahkan kepada kota itu baik dari harlestown dimana meriammeriam yang sedang diarahkan ke Bunker atau Breed’s Hills, akan menyebabkan bagian berlabuh dari sebelah utara dari armada Inggris sulit untuk dipertahankan. Kedudukan Amerika yang terpenting dipertahankan oleh 1600 orang dengan 6 buah meriam dan dipimpin oleh Kolonel William Presscott. Tanggal 10 mei konggres Kontinental kedua bersidang di Philadelpia, dan perang telah meletus meskipun berita tentang jatuhnya Fort Ticondorenga belum sampai. Yang menarik dalam suasaan siding kali ini adalah pemilihan hancock sebagai pengganti Peyton Randol[ph dari Virginia, yang telah memimpin kongres pertama dan kembali ke Virginia setelah memimpin siding di kongres yang kedua. Pada tanggal 5 Juli, kongres menerima apa yang dinamakan “Olive Branch Petition” atau Petisi Perdamaian yang disusun oleh Dickinson, yang dengan cepat merebut kedudukan pimpinan dari golongan konservatif yang dipegang oleh Galloway dalam kongres pertama. Petisi itu menyatakan harapan supaya hubungan baik akan pulih kembali dan memohon kepada Raja supaya mencegah tindakantindakan permusuhan selanjutnya sampai dapat diusahakan suatu perdamaian. Selama jangka waktu 14 bulan yang berlangsung dari saat mulai bersidangnya kongres kedua sampai saat diterimanya resolusi lee tentang kemerdekaan, berbagai faktor bekerja kearah pemutusan hubungan untuk selamanya dan yang tak mungkin kembali dengan Mahkota, yang lainnya disebabkan karena perkembangan peristiwa politik dan militer. Kemerdekaan sebagai puncak yang logis dari bangkitnya semangat nasionalisme Amerika yang dicerminkan dalam perkisaran kebudayaan yang mulai tumbuh terlepas dari Inggris dan dalam diperkuatnya semangat kesatuan jiwa dan kepercayaan terhadap diri sendiri dalam lapangan kebudayaan di Amerika. Pernyataan kemerdekaan tidak dapat dilaksanakan sebelum prestige kerajaan hapus seluruhn dikalangan kaum patriot di Amerika. Mahkota merupakan semen bagi kerajaan, tetapi sampai bulan juli 1775 kongres masih menegaskan kesetiaannya. Tetapi sentiment anti kerajaan bukanlah perkembangan yang tibatiba datangnya di daerah jajahan. Ia telah berkembang lebih dari satu generasi. Suara anti kerajaan diperdengarkan lagi. Tahun 1763 Patrick henry yang masih muda membela sebuah daerah gereja (Parish) Virginia terhadap tuntutan gaji tunggakan yang di majukan oleh Reverend James Maury di pengadilan Hannover Country. Richard Henry lee yang mengajukan sebuah resolusi dalam kongres pada tanggal 7 Juni yang menyatakan bahwa Negara-negara serikat mempunyai hak untuk menjadi Negara merdeka dan berdaulat. Putusan mengenai resolusi ini di tangguhkan hingga tanggal 1 Juli, dan kemudian persetujuan ini baru sahkan oleh konvensi Negara bagian new York pada tanggal 9 Juli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar