PEMANFAATAN MEDIA
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampuh Dr. Suranto, M.Pd
Oleh
EVIE
EKA YULIATI (120210302105)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari zaman dahulu sampai
sekarang, program pembelajaran sepertinya masih belum dapat memberikan hasil
yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung,
suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Karena guru hanya sibuk menyampaikan
materi tanpa mengerti siswanya faham atau tidak dengan materi yang ia
sampaikan. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton dan tidak melakukan
variasi-variasi dalam menyampaikan materi. Mungkin hal ini dikarenakan banyak
guru-guru yang GAPTEK alias (Gagap Teknologi) sehingga kurang mampu menggunakan
media dalam proses pembelajaran.
Dan hal seperti ini juga
tidak di pungkiri biasanya terjadi pada guru di bidang pendidikan sejarah.
Semua orang beranggapan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajarang yang “menghafal”
dan terkadang siswa cenderung malas dengan pelajaran sejarah yang selalu
hafalan. Kemalasan siswa juga disebabkan oleh guru jika guru hanya menjelaskan
materi tanpa memotviasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Memang
pelajaran sejarah cenderung hafalan namun, meskipun begitu pelajaran sejarah
akan lebih menyenangkan jika guru mampu menyajikan materi dengan media
pembelajaran yang edukatif dan variatif. Sehingga suasana kelas menjadi
menyenangkan dan tidak membosankan. Jadi Pembelajaran sejarah yang bersifat
behavioristik dan cenderung menempatkan peserta didik sebagai individu yang
menerima pembelajaran secara pasif perlu diubah menjadi pembelajaran yang lebih
aktif dan konstruktivistik. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis
teknologi, salah satunya seperti media audio visual sangat diperlukan agar
pembelajaran menjadi lebih menarik. Berikut ini merupakan contoh – contoh media
pembelajaran sejarah, yaitu:
BAB II PEMBAHASAN
Ada
beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah yaitu:
A. PENINGGALAN SEJARAH
Peninggalan sejarah
merupakan segala benda yang pernah digunakan saat peristiwa sejarah itu
terjadi, dan peninggalan – peninggalan sejarah merupakan benda – benda yang
sagat berarti sehingga mendapat perlakuan khusus dari pemerintah atau
masyarakat. Kita bisa mengetahui kehidupan masa lalu
manusia melalui peninggalan-peningalan sejarah yang ditemukan. Secara lebih
rinci, pembagian bentuk-bentuk peninggalan sejarah di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Tulisan
a.
Prasasti peninggalan sejarah yang
berupa tulisan atau gambar pada batu. Sehingga prasasti disebut juga batu
tulis. Prasasti berisi tentang suatu peristiwa penting yang dialami oleh suatu
kerajaan atau seorang raja.
b.
Naskah kuno merupakan
dokumen-dokumen penting yang berisi informasi di jaman dulu. Naskah kuno juga
dapat berupa karya sastra seperti syair, hikayat, legenda dan kitab-kitab.
2. Bangunan
a.
Candi
merupakan bangunan yang terbuat dari batu yang
kebanyakan digunakan untuk beribadah bagi pemeluk agama Hindu dan Budha.
b.
Benteng adalah bangunan yang digunakan sebagai
tempat pertahanan terhadap serangan musuh.
c.
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Adanya
Masjid-masjid peninggalan sejarah membuktikan pengaruh Islam sudah ada sejak
dulu.
3. Benda-benda
Peninggalan
sejarah yang berupa benda atau barang antara lain:
a. Fosil
Fosil
adalah bagian atau sisa mahkluk hidup yang sudah membatu. Fosil merupakan sisa
makhluk hidup yang mati berjuta-juta tahun yang lalu. Fosil dapat berupa
tengkorak atau tulang belulang. Di wilayah Indonesia cukup banyak ditemukan
fosil. Di antaranya di Mojokerto, Jawa Timur dan di Sangiran, Jawa Tengah.
b. Artefak
4. Karya
Seni Lain Yang dimaksud karya seni lain di sini adalah karya seni yang
tidak bersifat kebendaan. Yakni karya seni yang hidup atau menjadi tradisi di
masyarakat. Contohnya antara lain sebagai berikut:
a. Tarian tradisional merupakan tarian peninggalan
zaman dulu yang sampai sekarang masih ada. Zaman dulu tarian sering ditampilkan
saat upacara adat, menyambut tamu, dan sebagai hiburan. Contoh tarian
tradisional antara lain Tari Gambyong dari Jawa Tengah dan Tari Seudati dari
Aceh.
b. Dongeng atau cerita rakyat merupakan
cerita yang disampaikan secara turun-temurun. Cerita rakyat tidak jelas siapa
pengarangnya. Cerita rakyat ada yang merupakan kisah nyata namun ada pula yang
hanya karangan manusia. Contohnya adalah Malinkundang dari Sumatera Barat dan
Tangkuban Perahu dari Jawa Barat. Cerita rakyat ini mengandung hikmah atau
pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat.
c. Lagu atau tembang daerah juga
merupakan peninggalan sejarah. Contohnya antara lain Lagu Lir-ilir dari Jawa Tengah
dan Lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera.
d. Seni pertunjukan di Indonesia cukup banyak.
Antara lain Wayang Kulit dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Ogoh-ogoh dari Bali
dan Wayang Golek dari Jawa Barat.
5) Adat Istiadat
Adat
istiadat berhubungan dengan kepercayaan masyarakat. Adat istiadat merupakan
tradisi kepercayaan yang dilakukan suatu masyarakat secara turun temurun. Yang
termasuk adat istiadat adalah upacara adat. Contohnya antara lain Upacara
Pembakaran Mayat (Ngaben) di Bali, Upacara Sedekah Laut di Yogyakarta, dan
Upacara Lompat Batu di Pulau Nias.
B. MODEL / TIRUAN
Media visual diam
merupakan media penyaluran pesan dari pemberi ke penerima pesan, biasanya media
ini disalurkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan
simbol-simbol yang mengandung maksud tertentu dengan model. Media
tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga dimensi
yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal lainnya.
Meski semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman langsung atau melalui
benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga bahwa
sejumlah keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan model.
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam
pengajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensi dari
beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu
mahal, terlalu jarang dan terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dalam wujud
aslinya.
2.
Jenis – jenis media model/tiruan
Model terdiri dari 6 jenis yaitu
a)
Model Padat (solid model)
Suatu model biasanya memperlihatkan bagian
permukaan luas dari objek dan sering kali membuang bagian- bagian yang
membingungkan gagasan- gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.
Contoh : rumah adat, boneka
b)
Model Penampang (eutaway model)
Memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak. Apabila bagian permukaannya
diangkat untuk mengetahui susunan dalamnya. Kadang-kadang model ini disebut
dengan nama X-Ray atau Crossection yaitu model penampang memotong. Model
seperti ini sangat cocok dipergunakan untuk pelajaran biologi, Karena fungsinya
dapat menggantikan objek yang sesungguhnya. Selain itu model penampang dapat
memperjelas objek yang sebenarnya karena dapat diperbesar maupun diperkecil.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang ini adalah hanya
bagian-bagian terpenting yang harus ditonjolkan, biasanya diberi warna kontras,
sedangkan rincian yang tidak terlalu penting dihilangkan
Contoh :
o
Bentuk geometri : kerucut, tabung
o
Bentuk boneka : replika manusia dalam wujud benda mati yang menggunakan pakaian
adat, pakaian prajurit, pakaian bersejrah.
o
Anatomi manusia dan binatang : tengkorak
c)
Model Susun (build-up model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek
yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian dari objek itu.
Contoh : Torso, membantu dalam dua hal
Pertama, guru menggunakannya untuk menunjukkan
posisi setiap organ tubuh saat mengajar lalu murid mengulang kembali apa yang
sudah diajarkan gurunya. Kedua, untuk mengerjakan hal tersebut, sebelumnya
seluruh bagian dari torso tersebut dipisahkan, kemudian siswa menyebutkan
masing-masing bagian tersebut lalu meletakkan atau menyusun torso tersebut menjadi
bentuk semula.
d)
Model Kerja ( working model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang
memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa bagian dari
benda yang sesungguhnya.
Contoh :
·
Alat – alat matematika : mistar-sorong, busur derajat,dll
·
Alat optic
·
Peralatan music : biola, piano, seruling, harpa, dll
·
Angkutan dan mesin- mesin: pompa hidrolik, pemintal kapas, motor listrik, alat
tenun, dll
Bagian marakit gedung (konstruksi bangunan)
Bagian marakit gedung (konstruksi bangunan)
e)
Mock-up
Mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan
bagian pokok dari suatu proses atau system yang lebih rumit. Susnan nyata dari
bagian- bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses
mudah dimengerti siswa.
Contoh :
·
Prinsip – prinsip : tenaga pemecah nuklir, penggunaan susunan perngkap tikus,
tenaga dorong jet, dll
·
System- system : penyaringan air minum, system irigasi, pencernaan, dan
peredaran darah.
e)
Diorama
Diorama adalah pemandangan sebenarnya tiga dimansi mini bertujuan untuk
menggambarkan.pemandangan yang sebenarnya. Diorama biasanya teerdiri atas
bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang
lukisan yang sesuai dengan penyajiannya. Diorama sebagai media pengajaran
terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayati, sejarah bahkan
dapat diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran.
Contoh :
·
Peristiwa sejarah : Pertempuran
·
Ilmu bumi : interior pada gua
·
Hasil produksi : pabrik dan perindustrian
·
Adegan cerita : sandiwara seseorabg yang sedang memburu sekor itik dibalik
semak.
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan kelebihan
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan kelebihan
E.
MEDIA GRAFIS
1.
Pengertian Media Grafis
Media grafis adalah
media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian
kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Jadi media grafis
merupakan suatu media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata – kata, kalimat, angka – angka, dan simbol / gambar.
2.
Pemanfaatan atau Fungsi Media Grafis
Di dalam kegiatan
belajar mengajar media grafis mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi umum dan
fungsi khusus,
·
fungsi umum yaitu media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.
·
fungsi khusus yaitu media grafis berfungsi untuk menarik perhatian. Memperjelas
sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Sehingga dengan kata lain
media grafis ini befungsi untuk mempermudah penerima pesan (murid) memahami
materi atau pesan yang diberikan oleh pemberi pesan (guru).
3.
Karakteristik Media Grafis
Karakteristik media
dapat dilihat menurut kemampuan membangkikan rangsangan indera penglihatan,
pendengaran, perabaan, pengecaoan, maupun penciuman atau kesuaiannya dengan
tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis
media yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4.
Jenis – jenis Media Grafis
a)
Diagram
Diagram adalah suatu
gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik,
terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni
hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
b) Grafik
Grafik adalah suatu
grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi
statistic yang saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48).Dengan berasumsi pada
pengertian grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai
fungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun
kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
c)
Poster
Poster merupakan
kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang
berarti di dalam ingatannya (1989 : 51).Media ini pada umumnya digunakan untuk
mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana
promosi.
d) Kartun
Kartun adalah
menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau
situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58). Dengan
berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat
bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang
tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar
mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau
mendukung makna.
e)
Komik
Komik merupakan suatu
bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam
urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan
hiburan pada pembaca. (1989 : 69)
f)
Gambar
Media grafis paling umum
digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah
dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya
visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya
sehingga tidak verbalistik.
g)
Bagan
Bagan merupakan media
yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan
sebagainya. Bagan digunakan untuk
memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain:
perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi.
F.
MEDIA CETAK
1.
Pengertian
Kata “media”
berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau
“pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi
belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas
media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. [[1]]
Media pendidikan
merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru
atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.[[2]] Alat Bantu itu disebut media, sedangkan media
cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan
untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud
media cetak meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan
yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi.[[3]] Sementara dalam
kutipan Ronald H Aderson media cetak berarti bahan bacaan yang diproduksi
secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk.[[4]]
Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan
dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama
adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa
dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat
pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan
referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau
mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet,
brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta
mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya
personal (poster, gambar, kartun, komik).[[5]]
Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak
menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
2. Jenis – Jenis Media
Cetak
1. Surat kabar
Adalah barang cetakan
yang berisi berita, informasi, dan pendidikan yang terbit secara kontinyu yang
biasanya harian yang dicetak, tapi, tidak dijilid. Ada beberapa jeni surat
kabar, yaitu:
·
Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak
yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini
masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian
Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis
berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight
news atau apa adanya.
·
Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih
banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita
hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih
banyak bergaya feature atau deskriptif.
2. Majalah
Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, serta diterbitkan secara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan sekali. Beberapa macam Majalah yaitu:
Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, serta diterbitkan secara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan sekali. Beberapa macam Majalah yaitu:
· Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit
setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah
peristiwa.
· Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit
sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan
biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.
· Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit
sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk
investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
· Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit
sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya
terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan neraca
perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah lembaga zakat.
· Majalan Tribulanan
Majalah ini berkonsep
hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu
terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
3. Koran dan yang lainnya.
Adalah media cetak yang
berisi informasi, berita, dan iklan dengan jangkauan luas yang diterbitkan
dalam jangka waktu tertentu.
4. Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
5. Poster
Poster adalah suatu kertas karton besar, biasanya dengan gambar atau diagram dan beberapa kata singkat sebagai keterangan atau informasi. Poster dirancang untuk menjangkau perhatian dari orang-orang yang lewat, untuk menerangkan tentang suatu fakta atau ide, dan merangsang orang-orang untuk bereaksi menurut cara tertentu dan juga untuk meminta informasi lebih detail (Hamundu, 1997).
Poster adalah suatu kertas karton besar, biasanya dengan gambar atau diagram dan beberapa kata singkat sebagai keterangan atau informasi. Poster dirancang untuk menjangkau perhatian dari orang-orang yang lewat, untuk menerangkan tentang suatu fakta atau ide, dan merangsang orang-orang untuk bereaksi menurut cara tertentu dan juga untuk meminta informasi lebih detail (Hamundu, 1997).
G. MEDIA PROYEKSI
OHP (Overhead Proyektor)
1. Pengertian
Dalam kelompok peralatan proyeksi, Over Head Proyektor/Over Head
Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling sederhana, karena
peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas
pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head Transparansi
(OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi. Dengan
menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar,
sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan
lebih jelas dilihat oleh siswa. penggunaan media ini menguntungkan karena
indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama diaktifkn melaui sebuah media
transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still
picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, table, ilustrasi, baik berwarna
maupun tidak berwarna. agar gambar tersebut dapat dilihat dan disajikan dengan
jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu
layar (screen).
2. Jenis – jenis OHP,
antara lain:
a. OHP Type Standart (Standart
Lecture Head Type)
b. OHP Type Portable ( dapat
dilihat, dan ringan dibawa)
3. Cara membuat media
OHP
Dalam merancang media, maka hal-hal yang harus diperhatikan
adalah:
a. Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan
dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah
ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah
ditangkap dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang
dipakai biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang
dapat membingungkan.
b. Kekompakan (Unity)
Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara
bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan
hubungan bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti
panah dan tanda-tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.
c. Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat
perhatian. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan
memperbesar, memperjelas , mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau
bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara
menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
d. Keseimbangan (Balance)
Ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan
informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat
dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris.
Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada
caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya
menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan
dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.
4. Cara menggunakan OHP
Untuk dapat menyajikan media transparansi dengan baik,
perlu diperhatikan saran-saran berikut:
a. Susunlah semua transparan yang akan disajikan
dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembaran
transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir
berdasakan urutan sajian.
b. Letakkan transparan terlebih dahulu diatas
OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c. Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan
sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek
keystone (menyempit pada arah salah satu sisinya). Jika mungkin posisi layar
bagian atas dibuat agak kedepan.
d. Aturlah letak posisi transparansi dan
ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
e. Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa
(kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu didekat layar
bisa dimatikan).
f. Gambar/tulisan yang tertayang pada
layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat
melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g. Selama penyajian, tetaplah mneghadap kearah
siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan
fokus dan posisi tayangan)
h. Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada
dilayar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada tranparan di OHP.
i. Tunjuklah bagian materi yang sedang anda
bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi
gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing.
j. Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian
permukaan transparan menggunakan kertas kemudia dibuka berangsur angsur sesuai
materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan
perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan
(penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi,
anda juga bisa menggunakan transparansi bentuk overlay, masking atau
billboarding.
k. Bila diperlukan, anda bisa menulis pada
transparans utnuk memperjelas sajian, atau menambah penjelasan yang baru saja
anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik
kosong yang ditumpangkan di atas transparans yang sedang disajikan. Dengan
demikian transparans aslinya tidak tercoret-coret sehingga masih dapat
digunakan lagi pada kesempatan lain.
l. Segera matikan OHP jika tayangan tidak
diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terlalu panas yang dapat
merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi
adalah putus lampunya. Terutama untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas
pendingin.
m. Simpanlah lembar-lembar transparan kedalam map. Setiap
lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar
lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil.
Pemberian kertas pemisah jiga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada
saat dipilih sebelum penayangan
5. Pemanfaatan OHP dalam pembelajaran
Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya
digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya
relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor
ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas
dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa
dan guru.
Overhead projector yang memudahkan mudah murah lingkungan
interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat dicetak pada lembaran
plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan menggunakan
non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena transparansi
dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya materi ditulis
secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead biasanya ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk
menulis pendidik dan memungkinkan pendidik untuk menghadapi kelas,
memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara siswa dan guru. Fitur
pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk menulis skrip kecil yang
nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis dalam naskah yang terlalu
besar di papan tulis dan harus terus memegang tangannya di udara untuk menulis
di papan tulis.
6. Fungsi OHP
- Pengganti papan tulis dengan
menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembar transparansi/ gulungan
transparansi
- Tempat memproyeksikan
transparan yang telah disiapkan.
- Tempat menunjukkan bayangan
(silhoutte) suatu benda.
- Tempat menunjukkan model-model
kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
- Untuk mendemonsrasikan suatu
percobaan, contoh: bagaimana cara magnet bekerja terhadap serbuk besi.
- Untuk menunjukkan diagram
aliran suatu sistem tertentu, contoh: dengan filter khuus dapat
ditunjukkan diagram suatu aliran.
- Untuk memperlihatkan suatu
sistem tertentu, contoh: kecepatan membukanya rana pada alat photo/ tustel
model S.L.R (Single Lens Reflect).
H.
MEDIA AUDIO
1)
RADIO
1.
Pengertian
Radio adalah media
auditif yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media
penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa
sinyal-sinyal audio. Radio adalah sistem komunikasi yang menggunakan udara atau
ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemya adalah
sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena kearah tujuan dalam
bentuk gelombang elektromagnetis.
Penggunaan
radio sebagai media pendidikan cukup efektif karena radio memiliki jangkauan
yang luas. Penduduk yang buta huruf dapat mendengarkan dan mengerti secara
efektif informasi-informasi dengan bahasa lisan, yaitu melalui radio.
3. Kegunaan
media radio dalam pembelajaran.
Radio
menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk pendidikan, karena
memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif. Dengan demikian,
alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan.
Masalah penggunaannya tergantung bagaimana filsafat pendidikan yang dianut, dan
kesadaran atas potensi yang dimaksud tadi.
b.
Kegunaan Radio secara Umum:
· Memperjelas
pesan yang diterima.
· Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
· Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
dengan sumber belajar.
· Memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori & kinestetiknya.
auditori & kinestetiknya.
· Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
menimbulkan persepsi yang sama.
c.
Kontribusi media radio dalam pembelajaran
menurut Kemp and Dayton, 1985:
· Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
· Pembelajaran
dapat lebih menarik.
· Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
· Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
· Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan.
· Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
diperlukan.
· Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
pembelajaran dapat ditingkatkan.
· Peran
guru berubah kearah yang positif.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan
komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang
seimbang dan setimpal di masyarakat, memiliki kebebasan dan tanggung jawab
dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan,
kontrol serta perekat sosial.
4.
Karakteristik Media Radio
Radio
memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia,
karena memberikan banyak kontribusi yang besar bagi perkembangan komunikasi
massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,baik ditinjau dari sisi
kelebihan maupun kekurangannya. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan radio,
penyiar dapat merencanakan konsep implementasi untuk menghasilkan produksi
siaran yang lebih efektif dan efisien. Dalam bukunya Fark
Book-KBP,Pedroche,Toledo & Montila mengucapkan bahwa karakteristik radio
memberikan manfaat yang unik,diantaranya:
a. Menarik
majinasi.
b. Cepat,
radio merupakan alat informasi yang efisien dan tanpa banding.
c. Mudah
dibawa
d. Tidak
memerlukan kemampuan membaca/menulis.
e. Tidak
memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya
f.
Cukup
murah
g. Mudah
digunakan dan pengoperasiannya.
Seperti
media yang lainnya radio juga memiliki keterbatasan yakni bahwa radio hanya
sebuah media buta. Sekalipun radio disebut media buta karena hanya berupa
suara, namun suara merupakan sebuah instrumen yang penting yang perlu dikaji
lebih mendalam.
2) TAPE
RECORDER
1.
Pengertian
Awal terciptanya alat
perekam atau yang disebut dengan Audio Cassette atau Tape Recorder adalah
berawal dari ditemukannya sebuah alat phonograph yang oleh Thomas Edison pada
tahun 1877. Alat phonograph merupakan ujung tombak penemuan teknologi audio di
mana suara sudah bisa direkam ke dalam suatu alat. Dengan tabung silinder (wax
cylinder) yang dibungkus oleh material yang halus seperti lilin yang merupakan
media untuk dapat merekam suara ke dalam satu media. Untuk melakukan play back,
diperlukan alat yang seperti jarum pada phonograph yang diguratkan pada
silinder tadi, dan akan menghasilkan getaran yang secara mekanik akan menghasilkan
suara pada corong phonograph.
Magnetic recording
diperkenalkan oleh Valdemar Poulsen dengan menggunakan telegraphone pada tahun
1898. Dengan menggunakan kekuatan magnet, media yang bergerak secara. konstan
dengan kecepatan yang konstan pula melewati “head” perekam. Sinyal elektrik
yang secara analog menjadi suara yang ingin direkam, melewati head tadi dan
menghasilkan pola magnet yang serupa dengan sinyal yang menghasilkan suara yang
lebih baik dari teknologi sebelumnya.
Tape Recorder mulai
dikembangkan di Jerman tahun 1932. Titik awalnya pada saat hari Natal 1932, di
mana British Broadcasting Corporation kali pertama digunakan para profesional
untuk situasi tertentu. Pita yang semakin kecil dengan suara stereo yang sudah
baik, membuat para seniman musik sudah dapat melakukan rekaman dengan dukungan
alat yang sudah makin ringkas. Di akhir tahun 1990-an, digital recording sudah
mulai menjadi standar industri rekaman. Dan kini, di era milenium, semuanya
semakin mudah, ringkas, canggih, dan praktis. Perangai pita rekaman yang
tadinya besar bukan main sudah diringkas rnenjadi harddisk dan corong
phonoautogruph disulap menjadi speaker dengan teknologi kinetik yang canggih.
Kini perkembangan
teknologi audio sudah serba digital. Ini berarti semakin ringkas alat-alat
untuk bisa menghasilkan studio recording, dan semakin mudah untuk merawat dan
memaintain-nya. Pada masa analog, untuk merekam suara mentah pada saat tracking
harus di simpan pada pita 2 inch, yang kini sudah bertransformasi menjadi
harddisk yang bentuknya kecil dan tidak menghabiskan tempat (baca books
"Sejarah Teknologi Perekam").
3. Fungsi
Tape Recorder sebagai Media Pembelajaran
Bagi negara berkembang,
yang berkemampuan membawa informasi aktual dan merupakan sarana komunikasi yang
sangat penting ialah media massa. Melalui informasi aktual, atau pendidikan
informal, perhatian komunikan dapat dirangsang dan diarahkan untuk
pertamakalinya ke suatu arah tertentu. Melalui pengulangan dan perluasan oleh
media yang sama, atau media yang lain, pengetahuan masyarakat akan ditunjang.
Karena itu, radio merupakan sarana pembuka jalan bagi media masa lainnya maupun
memperkenalkan untuk pertamakalinya suatu masalah sebelum penyuluh melanjutkan
dan memperdalam pengetahuan komunikan tentang masalah tersebut. Dengan
demikian, radio menjadi perangsang bukan saja untuk pendidikan nonformal yang
merupakan serangkaian kursus, melainkan juga untuk pendidikan formal. Dalam
situasi kekurangan guru, radio dapat menunjang pengulangan dan penyebaran bahan
pelajaran pendidikan formal maupun nonformal, walaupun pengajaran melalui radio
tanpaguru, tidaklah mungkin atau hanya menghasilkan mutu pendidikan yang rendah
sekali. Bagaimanapun juga kehadiran guru dalam komunikasi langsung dan
berkomunikasi timbal balik, tidak dapat diganti oleh media massa yang umumnya
bersifat komunikasi searah, karena komunikasi langsung dan timbal balik
merupakan syarat mutlak proses belajar yang efektif.
Pada umumnya fungsi
radio dan Tape Recorder adalah sebagai berikut:
a.
Meningkatkan komunikasi audio.
b.
Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
c.
Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan.
d.
Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya.
e.
Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
f. Mengatasi batas waktu
dan ruang
Secara khusus media
radio dan audio Tape Recorder sangat berkaitan dengan pembelajaran Bahasa
Indonesia terutama dalam pembelajaran mendengarkan cerita atau dongeng. Dalam
pengajaran bahasa, guru dituntut dalam berkomunikasi. Salah satu bentuk
komunikasi adalah teknik bercerita. Dengan radio dan Tape Recorder guru akan
lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran serta mengurangi tingkat kebosanan
siswa dalam pembelajaran. Dongeng yang diceritakan melalui radio memberikan
kesan yang lebih menarik karena sudah disempurnakan dengan kombinasi suara yang
dapat menambah motivasi siswa untuk mendengarkan cerita. Fungsi lain dari radio
yaitu dapat memberikan informasi secara serentak kepada seluruh siswa, sehingga
dapat mengefisiensikan waktu.
I.
MEDIA PEMBELAJARAN
“AUDIO VISUAL”
1.
Sejarah dan Pengertian Audio Visual
Jika dilihat dari
perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat
Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual
misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi
belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar
pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi
dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau
Audio-Visual Aids (AVA). Akan tetapi, media bukan hanya menjadi alat Bantu guru
atau seseorang pendidik lainnya, namun media juga mempunyai manfaat bagi semua
orang untuk mendapatkan informasi.
Konsep pengajaran visual
kemudian berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun 1940. Istilah ini
bermakna yang berarti sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam
menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang
dan pendengaran.
Perkembangan berikutnya
adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun
1950-an. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan
alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi
sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Menurut seorang ahli
komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri
utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi
yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang
bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang
menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran
Menurut Harmawan (2007)
mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi)
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar”. Dan menurut Edgar Dale
(1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak
manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2.
Bentuk – Bentuk Audio Visual
1.
Audiovisual Diam
Yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti :
· Film bingkai suara
(sound slide)
Adalah suatu film
berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut
dari karton atau plastik. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Namun yang lazim, satu film
bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit.
System multimedia ini
serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan
belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide
dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan
hasil belajar.
Slide bersuara merupakan
suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak
menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan
menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual,
audio). sehingga siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep
semakin baik).
Slide bersuara dapat
dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti:
power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki
beberapa kelebihan, antara lain:
ü Gambar
yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
ü Dapat
digunakan secara klasikal maupun individu.
ü Isi gambar
berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai
dengan gambar yang diinginkan.
ü Pemakaian
tidak terikat oleh waktu.
ü Dapat
dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan
pemakai.
ü Sangat
praktis dan menyenangkan.
ü Relatif
tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
ü
Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.
2.
Audiovisual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti :
a.
Film suara
Film sebagai media
audio-visual adalah film yang bersuara. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Tipe 16 mm tepat untuk
dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang
lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya
terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film
yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang
dipelajari.
b.
Video / VCD
Video sebagai media
Audio-Visual yang menampilkan gerak. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta,
fiktif, informative, edukatif, instruksional. Media video merupakan salah satu
jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan
pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Video
sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan sebagai berikut:
ü Dapat
menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
ü Dengan
alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari
ahli-ahli/spesialis
ü Menghemat
waktu
ü Bisa
mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
3.
Film Televisi
Selain film, televisi
adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual
dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya,
televisi tergolong ke dalam media massa.
Oemar Hamalik (1985 :
134) mengemukakan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik
yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara.
Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat.
Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat
dilihat dan didengar secara bersamaan.
3.
Cara Pemanfaatan Audio Visual
Audio Visual
dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah:
kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif,
peserta didik bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa
lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan
gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.
J.
MEDIA PEMBELAJARAN
“INTERNET”
1.
Pengertian Internet
Memiliki arti pemahaman
yang cukup luas. Kata internet merupakan singkatan kata dari interconnection-networking,
bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer
diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat
saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala
sesuatu secara luas baik itu dalam bidang komputerisasi maupun telekomunikasi.
Dalam pengertian lain
Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke komputer lainnya diseluruh
dunia melalui server dan router terdedikasi. Ketika dua komputer terhubung
lewat internet, mereka bisa saling kirim dan terima informasi seperti teks,
grapik (gambar), suara, video dan program komputer berupa software dan
aplikasi.
Internet tidak dimiliki
oleh siapapun, namun sejumlah organisasi penyedia diseluruh dunia berkolaborasi
untuk meningkatkan dan menghadirkan fungsi internet juga mengurusi
perkembangannya.
2.
Bentuk – Bentuk Media Pembelajaran yang di dapat melalui Internet yaitu:
a.
Blog
Di zaman yang serba
modern ini, hampir setiap pengguna internet di Indonesia membicarakan mengenai
Blog. Istilah Weblog yang kemudian disingkat menjadi Blog sebenarnya mulai
dikenal sejak tahun 1997, namun baru populer pada tahun 2000. Blog adalah
bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai
posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat
dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih
lama), meskipun tidak selamanya demikian.
Saat ini, Blog sudah
menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia WWW dan dunia per-internet-an. Blog
sudah mulai dijadikan sebagai sumber berita oleh koran-koran, majalah, radio,
bahkan televisi juga sudah menyiarkan beritanya lewat Blog mereka. Dunia
pendidikan pun sudah banyak menampilkan materi pendidikan di dalam Blog yang
telah dibuat khusus maupun tidak khusus untuk dunia pendidikan.
Didalam Blog para
pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat
mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna bagi para pencari
informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan pun dapat berpartisipasi
mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari isi Blog yang telah
dilihat.
Di tengah dunia yang
semakin modern ini pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan pun tidak
dielakkan lagi. Dengan adanya teknologi modern, arus informasi semakin tak
dapat terbendung lagi. Semua orang diseluruh dunia dapat mengetahui apa yang
mereka inginkan melalui internet. Internet dapat menghilangkan batas ruang dan
waktu sehingga siapa pun dapat memanfaatkanya.
Pemanfaatan internet
dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan
internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia
pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun
dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.
Fakta di lapangan
tentang penggunaan internet di kalangan para siswa dan pelajar, lebih banyak
dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu banyak
chatting, friendster-an, bermain game online, dan mengakses pornografi. Blog
yang jumlahnya berlipat 2 setiap 6 bulan, yang pemiliknya dari kalangan siswa
dan remaja jumlahnya sangat signifikan, hal ini merupakan fenomena yang harus
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membuat Blog
yang berkualitas agar masyarakat pebelajar dapat dengan mudah memperoleh
informasi yang dibutuhkan. Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus juga
menarik agar pebelajar makin betah belajar didunia maya.
Berbagai referensi,
jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai Blog
di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam
mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui cenderung lebih up to date.
Adapun manfaat Blog bagi
pebelajar adalah sebagai berikut:
·
meningkatkan pengetahuan
·
berbagi sumber kepada orang lain
·
kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
·
berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
Di samping itu para
pengajar juga dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber bahan mengajar dengan
mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses
materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan
ide-idenya. Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk
belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas
pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang
penelitian.
Blog juga dapat
dimanfaatkan oleh para guru untuk media pembelajaran, yaitu Blog guru sebagai
pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan
diskusi di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar
bersama-sama di blog gurunya tersebut. Selain itu blog guru dan murid juga
dapat saling berinteraksi. Guru, yang harus memiliki Blog, mengharuskan murid
memiliki blognya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa,
karena tentu saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik. Setelah semua
siswa memiliki Blog dibuatlah suatu komunitas blogger pebelajar. Ada sebuah
Blog sebagai pusat pembelajaran (bisa berupa blog aggregator atau blog dengan
beberapa kontributor), dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa
tergabung dalam komunitas blogger pebelajar tersebut.
3.
Cara memanfaatkan Internet Sebagai Media Pembelajaran
Manfaat atau fungsi
internet secara sederhana adalah sebagai media komunikasi, akses
informasi, berbagi sumber daya atau data, dalam hal ini berarti dengan
internet bisa menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita
informasi dan bertukar data dengan ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan
wilayah geografis dari setiap penggunanya.
Kegunaan internet dari
waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh berbagai element masyarakat dan juga
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan
pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru
dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih dan
modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu media
Internet secara online, sehingga tidak hanya membantu kinerja guru dan siswa
supaya dalam mengaplikasikan proses dan hasil pembelajaran akan tetapi juga
dapat menginventarisasi kinerjanya masing-masing serta sekaligus dapat diakses
oleh pihak ketiga yaitu, orang lain, pengawas dan pihak-pihak lain secara
persuasif.
Pemanfaatan tekhnologi
seperti internet online dapat melibatkan secara langsung siswa secara aktif
dalam mengupload pengalaman belajarnya secara langsung (kongkret) yang paling
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dengan memperhatikan situasi
belajar siswa. Pengalaman langsung akan memberi kesan paling utuh dan paling
bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman
tersebut, sebab melibatkan indera penglihatan, pendenagaran, perasaan,
penciuman dan peraba. Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara
langsung (misalnya menyiapkan materi, melakukan praktek, mengupload dan
mengolah data sampai pada tingkat mengevaluasi diri dan kelompok) sehingga
lebih bermakna (meaningful).
Selain itu, Internet
juga memiliki manfaat sebagai berikut:
·
dari wikipedia kita bisa memperoleh segala macam informasi dan bidang ilmu yang
bermacam-macam
·
download video pembelajaran dari youtube
·
diskusi sesama pendidik
·
saling bertukar informasi lewat website atau email dengan rekan guru yang lain
·
menyalurkan bakat menulis tentang materi pembelajaran dengan membuat website
gratis di wordperss atau blogspot
·
memperoleh pengetahuan dari situs-situs penyedia informasi pendidikan dan
pengetahuan
·
download materi pelajaran dll
K.
MULTIMEDIA
1.
Pengertian
Istilah ‘multimedia’ digunakan dalam banyak hal, seperti Sistem Maklumat
Multimedia, komputer multimedia, perisian multimedia dan lain-lain.
1) Menurut
Walter Oleksy (1995) dalam bukunya The Information Revolution: Education &
Learning, menyatakan bahwa “Multimedia adalah perkataan teknologi
untuk perkakasan (hardware) dan perisian (software) yang membawa bersama-sama
berjenis-jenis media teks, illustrasi-illustrasi, gambarfoto-gambarfoto, bunyi,
suara, animasi dan video pada sebuah komputer”
2) Menurut
Nor Iadah Yusop (1995) di ceramahnya yang bertajuk Multimedia Dalam Pengajaran
dan Pembelajaran ,menyatakan bahwa “Multimedia adalah kaedah penyebaran
maklumat yang direkabentuk khusus untuk menggabungkan bunyi, gambar-gambar
pegun dan bergerak, grafik, animasi, data dan teks bersama-sama dengan
keupayaan interaktif sesebuah komputer.”
3) Menurut
Hofstetter (2001,p2), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan
informasi yang merupakan gabungan audio,video, teks dan grafik sehingga
pengguna dapat bernavigasi ,berinteraksi,berekreasi dan berkomunikasi dengan
komputer.
4)
Menurut Steinmetz (1995,p2), multimdia adalah gabungan dari seminimalnya
sebuah diskrit dan sebuah media kontinu. Media diskrit adalah sebuah media
dimana validitas datanya tidak tergantung dari kondisi waktu, termasuk
didalamnya teks dan grafik. Sedangkan yang dimaksud dengan media kontinu adalah
sebuah media dimana validitas datanya tergantung kondisi waktu, termasuk
didalamnya suara dan video.
5) Menurut
Vaughan (2004,p1) Multimedia adalah beberapa kombinasi dari
teks,gambar,suara,animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat
elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.
Dari pendapat – pendapat
di atas maka dapat disimpulkan bahwa, multimedia adalah suatu teknik yang
menggabungkan data, teks, gambar, grafik, animasi, bunyi dan video. Teknologi
multimedia yang mampu mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video
dalam satu persembahan sedang hangat diperkatakan pada masa kini. Ramai yang
berpendapat multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi
dan pendidikan.
Secara umum, multimedia
merupakan perantaraan dalam pembelajaran yang mengkombinasikan teks, video,
suara dan animasi dalam sebuah perisian komputer yang interaktif.
2.
Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran
Multimedia telah
mengalami perkembangan konsep seiring dengan berkembangnya teknologi
pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah
dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak,
kaset audio, video dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan
dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu.
Manfaat media pendidikan
dalam proses belajar menurut Hamalik (1986) antara lain sebagai peletakkan
dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir untuk mengurangi ‘verbalisme’,
memperbesar minat siswa, membuat pelajaran lebih menyenangkan sehingga
berdampak kepada hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam
pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga karakteristik. Pertama, multimedia
digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru
menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu
buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan
materi yang diajarkan di depan kelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan
juga dengan ‘presentasi pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu
kompleks dan hanya menampilkan beberapa item yang dianggap penting, baik berupa
teks, gambar, video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan
pada presentasi pembelajaran ini, kecuali bersifat quiz guna membangun
suasana kelas agar lebih dinamis.
Kedua, multimedia
digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia
mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda
dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari
pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh
fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung
tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia
digunakan sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian
seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah
disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini sering disebut CBL
(Computer Based Learning).
3.
Jenis – Jenis Multimedia
1.
Text
Text mungkin bukan
merupakan media paling kuno yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan
informasi; suara (sound) adalah media yang lebih dahulu digunakan di dalam
menyampaikan informasi. Para filusuf Yunani , bahkan para Nabi
menggunakan suara sebagai media utama untuk menyebarkan ajarannya. Namun di
dalam penggunaannya di dalam komputer, text adalah media yang paling awal dan
juga paling sederhana. Di awal- awal perkembangan teknologi komputer text
adalah media yang dominan (bahkan satu-satunya). Hal yang sama juga berlaku di
dalam perkembangan internet. Ketika internet masih bernama ARPANET di
awal tahun 1970 an text merupakan satunya-satunya media. Kini ketika
perkembangan teknologi komputer telah demikian maju, text bukan lagi media yang
dominan.
Ø
Kelebihan text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·
Text dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed).
·
Text
dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus
matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang.
·
Teknologi
untuk menampilkan text pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan
teknologi untuk menampilkan media lain. Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila
dibandingkan media-media lain.
·
Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback).
Ø
Kelemahan media text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·
Kurang kuat bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·
Mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui text yang panjang dan
padat pada layar komputer.
2.
Audio
Socrates pernah berujar
bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara adalah media terbaik
untuk menyampaikan informasi. Bagi Socrates text adalah imitasi dari suara,
dengan demikian sebagai penyampai pikiran text bukanlah media yang ideal karena
ia hanyalah imitasi dari suatu imitasi. Pendapat Socrates mungkin ada benarnya
karena suara adalah media yang secara natural telah dimiliki oleh manusia
sehingga suara adalah media yang paling alami. Guru di kelas pun lebih banyak
mengandalkan suara baik ketika memberikan materi atau melakukan motivasi bagi
siswa-siswanya. Jika untuk percakapan secara langsung audio adalah media yang
simpel dan alami maka tidak demikian halnya ketika digunakan di dalam komputer.
Penggunaan suara di dalam komputer berlangsung belakangan sesudah penggunaan
text.
Ø
Kelebihan suara di dalam multimedia pembelajaran :
·
Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·
Untuk materi- materi tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan asli
dari materi (misal pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang)
·
Membantu pembelajar fokus pada materi yang dipelajari karena pembelajar cukup
mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi .
Bandingkan dengan pembelajar yang melihat teks di layar komputer. Dalam hal ini
pembelajar melakukan multi aktivitas yakni : membaca teks pada layar (yang
tidak semudah membaca pada buku), mencari kata-kata kunci (keyword) dari
materi, dan menggerakkan tangan, seperti melakukan klik mouse untuk
menggulung layar saat ingin melihat bagian teks yang tak terlihat pada layar.
Ø
Kelemahan audio :
·
Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
·
Memerlukan software dan hardware yang spesifik (dan mungkin
mahal) agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
3.
Graphics
“A picture is worth a
thousand words’. Peribahasa ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar di dalam
pembelajaran mampu menjelaskan banyak hal bila dibandingkan dengan media text.
Ø Kelebihan
media gambar :
·
Lebih mudah dalam mengidentifikasi obyek-obyek.
·
Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek.
·
Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek.
·
Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.
4.
Animasi
Animasi adalah salah
satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia interaktif. Bukan saja
mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media
lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik
dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses
pembelajaran.
Ø Manfaat
animasi :
·
Menunjukkan obyek dengan ide (misal efek gravitasi pada suatu obyek)
·
Menjelaskan konsep yang sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran darah
·
Menjelaskan konsep yg abstrak menjadi konkrit
·
Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu
segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
5.
Simulasi
Media simulasi mirip
dengan animasi, tetapi ada satu perbedaan yang menonjol ! Bila dalam animasi
kontrol dari pengguna hanyalah sebatas memutar ulang maka di dalam simulasi
kontrol pengguna lebih luas lagi. Pengguna bisa memasukkan variabel-varibel
tertentu untuk melihat bagaimana besarnya variabel berpengaruh terhadap proses
yang tengah dipelajari. Sebagai contoh pada simulasi pembentukan bayangan oleh
suatu lensa, pengguna dapat mengubah sendiri nilai indeks bias dan kelengkungan
lensa sehingga pengguna dapat melihat secara langsung bagaimana
variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap pembentukan bayangan.
Ø
Manfaat simulasi :
·
Menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya
terlalu mahal atau berbahaya (misal simulasi melihat bentuk tegangan listrik
dengan simulasi oscilloscope atau melakukan praktek menerbangkan pesawat
dengan simulasi penerbangan).
·
Menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh
perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut (misal perubahan frekwensi
tegangan listrik bolak balik yang melewati suatu kapasitor atau induktor).
6.
Video
Merupakan rekaman atas
suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi, yang dapat di manfaatkan
sebagai media pembelajaran. Misalnya pada mata pelajaran sejarah, guru dan
siswa dapat memanfaatkan media video dengan menampilkan rekaman peristiwa
tentang G/30 S.
Ø
Kelebihan-kelebihan video di dalam multimedia adalah:
·
Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian
·
Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar,
video dapat memperkaya pemaparan.
·
Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk
melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video
disampaikan melalui media seperti televisi.
·
Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
·
Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan
pesan dibandingkan media text.
·
Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu
segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
Ø Kelemahan video
di dalam multimedia adalah::
·
Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus
mampu mengingat detil dari scene ke scene.
·
Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan
melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam
berinteraksi dengan materi.
L.
PELAKU/SAKSI SEJARAH
1.
Pengertian
Orang yang melihat atau
mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian). Dan merupakan sesuatu yang
nyata, karena saksi adalah orang yang menyaksikan sesuatu yang orang lain tidak
mengetahuinya. Dikatakan juga bahwa kesaksian berarti seseorang yang
memberitahukan secara benar atas apa yang dilihat dan didengarnya.
2.
Cara pemanfaatan saksi sejarah pada pembelajaran
Saksi sejarah atau orang
yang mengetahui sendiri ats suatu peristiwa serta menyaksikan langsung
peristiwa tersebut. Pemanfaatannya dalam dunia pendidikan khususnya pada mata
pelajaran sejarah tentunya sangat bermanfaat, dimana saksi sejarah atau pelaku
merupakan sumber otentik yang dijamin kebenarannya (jika saksi sejarah tersebut
jujur).
DAFTAR
PUSTAKA
Sudarwan,
Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
·
Sadiman,
A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.,& Rahardjito. 2005. Media Pendidikan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
·
Tegeh,
I Made. 2008. Media Pembelajaran. Malang: Program Pasca Sarjana UNM.
·
Arini,
Ni Wayan,dkk. 2006. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Berbasis
Kompetensi. Singaraja : Undiksha.
·
Anonim,
(2006) Media Radio. from http://yustina.blog.upi.edu/2009/10/26
optimalisasi-dan-penerapan-media-radio-dalam-pendidikan
·
Oemar
Hamalik.Dr.” (2011). media-pembelajaran-dalam-pendidikan-jarak-jauh. from
http://aristorahadi.wordpress.com/2008
·
Jo, Ycolow. 1998. Mendengarkan Siaran Radio pada Gelombang Pendek. Cinere
(diakses 4 April 2009, 17.00 WIB, yc0low@qsl.net)
·
Mambo. 2009. Mendengarkan Radio Yuk. (diakses 4 April 2009, 17.10 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar