Rabu, 11 Juni 2014

JENIS-JENIS MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

 








PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampuh Dr. Suranto, M.Pd



Oleh
EVIE EKA YULIATI (120210302105)
Kelas B








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dari zaman dahulu sampai sekarang, program pembelajaran sepertinya masih belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Karena guru hanya sibuk menyampaikan materi tanpa mengerti siswanya faham atau tidak dengan materi yang ia sampaikan. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton dan tidak melakukan variasi-variasi dalam menyampaikan materi. Mungkin hal ini dikarenakan banyak guru-guru yang GAPTEK alias (Gagap Teknologi) sehingga kurang mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Dan hal seperti ini juga tidak di pungkiri biasanya terjadi pada guru di bidang pendidikan sejarah. Semua orang beranggapan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajarang yang “menghafal” dan terkadang siswa cenderung malas dengan pelajaran sejarah yang selalu hafalan. Kemalasan siswa juga disebabkan oleh guru jika guru hanya menjelaskan materi tanpa memotviasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Memang pelajaran sejarah cenderung hafalan namun, meskipun begitu pelajaran sejarah akan lebih menyenangkan jika guru mampu menyajikan materi dengan media pembelajaran yang edukatif dan variatif. Sehingga suasana kelas menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Jadi Pembelajaran sejarah yang bersifat behavioristik dan cenderung menempatkan peserta didik sebagai individu yang menerima pembelajaran secara pasif perlu diubah menjadi pembelajaran yang lebih aktif dan konstruktivistik. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi, salah satunya seperti media audio visual sangat diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Berikut ini merupakan contoh – contoh media pembelajaran sejarah, yaitu:







BAB II PEMBAHASAN

            Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah yaitu:
A.    PENINGGALAN SEJARAH
Peninggalan sejarah merupakan segala benda yang pernah digunakan saat peristiwa sejarah itu terjadi, dan peninggalan – peninggalan sejarah merupakan benda – benda yang sagat berarti sehingga mendapat perlakuan khusus dari pemerintah atau masyarakat. Kita bisa mengetahui kehidupan masa lalu manusia melalui peninggalan-peningalan sejarah yang ditemukan. Secara lebih rinci, pembagian bentuk-bentuk peninggalan sejarah di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Tulisan
a.       Prasasti peninggalan sejarah yang berupa tulisan atau gambar pada batu. Sehingga prasasti disebut juga batu tulis. Prasasti berisi tentang suatu peristiwa penting yang dialami oleh suatu kerajaan atau seorang raja.
b.      Naskah kuno merupakan dokumen-dokumen penting yang berisi informasi di jaman dulu. Naskah kuno juga dapat berupa karya sastra seperti syair, hikayat, legenda dan kitab-kitab.
2.      Bangunan
a.       Candi merupakan bangunan yang terbuat dari batu yang kebanyakan digunakan untuk beribadah bagi pemeluk agama Hindu dan Budha.
b.      Benteng adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat pertahanan terhadap serangan musuh.
c.       Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Adanya Masjid-masjid peninggalan sejarah membuktikan pengaruh Islam sudah ada sejak dulu.
3.      Benda-benda
Peninggalan sejarah yang berupa benda atau barang antara lain:
a.       Fosil
Fosil adalah bagian atau sisa mahkluk hidup yang sudah membatu. Fosil merupakan sisa makhluk hidup yang mati berjuta-juta tahun yang lalu. Fosil dapat berupa tengkorak atau tulang belulang. Di wilayah Indonesia cukup banyak ditemukan fosil. Di antaranya di Mojokerto, Jawa Timur dan di Sangiran, Jawa Tengah.
b.      Artefak
4.      Karya Seni Lain Yang dimaksud karya seni lain di sini adalah karya seni yang tidak bersifat kebendaan. Yakni karya seni yang hidup atau menjadi tradisi di masyarakat. Contohnya antara lain sebagai berikut:
a.       Tarian tradisional merupakan tarian peninggalan zaman dulu yang sampai sekarang masih ada. Zaman dulu tarian sering ditampilkan saat upacara adat, menyambut tamu, dan sebagai hiburan. Contoh tarian tradisional antara lain Tari Gambyong dari Jawa Tengah dan Tari Seudati dari Aceh.
b.      Dongeng atau cerita rakyat merupakan cerita yang disampaikan secara turun-temurun. Cerita rakyat tidak jelas siapa pengarangnya. Cerita rakyat ada yang merupakan kisah nyata namun ada pula yang hanya karangan manusia. Contohnya adalah Malinkundang dari Sumatera Barat dan Tangkuban Perahu dari Jawa Barat. Cerita rakyat ini mengandung hikmah atau pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat.
c.       Lagu atau tembang daerah juga merupakan peninggalan sejarah. Contohnya antara lain Lagu Lir-ilir dari Jawa Tengah dan Lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera.
d.      Seni pertunjukan di Indonesia cukup banyak. Antara lain Wayang Kulit dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Ogoh-ogoh dari Bali dan Wayang Golek dari Jawa Barat.

5)   Adat Istiadat
Adat istiadat berhubungan dengan kepercayaan masyarakat. Adat istiadat merupakan tradisi kepercayaan yang dilakukan suatu masyarakat secara turun temurun. Yang termasuk adat istiadat adalah upacara adat. Contohnya antara lain Upacara Pembakaran Mayat (Ngaben) di Bali, Upacara Sedekah Laut di Yogyakarta, dan Upacara Lompat Batu di Pulau Nias.

B.     MODEL / TIRUAN
Media visual diam merupakan media penyaluran pesan dari pemberi ke penerima pesan, biasanya media ini disalurkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol-simbol yang mengandung maksud tertentu dengan model. Media tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal lainnya. Meski semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga bahwa sejumlah keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan model. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang dan terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dalam wujud aslinya.

2.    Jenis – jenis media model/tiruan
Model terdiri dari 6 jenis yaitu
a)      Model Padat (solid model)
Suatu model biasanya memperlihatkan bagian permukaan luas dari objek dan sering kali membuang bagian- bagian yang membingungkan gagasan- gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.
Contoh : rumah adat, boneka
b)      Model Penampang (eutaway model)
                        Memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak. Apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan dalamnya. Kadang-kadang model ini disebut dengan nama X-Ray atau Crossection yaitu model penampang memotong. Model seperti ini sangat cocok dipergunakan untuk pelajaran biologi, Karena fungsinya dapat menggantikan objek yang sesungguhnya. Selain itu model penampang dapat memperjelas objek yang sebenarnya karena dapat diperbesar maupun diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang ini adalah hanya bagian-bagian terpenting yang harus ditonjolkan, biasanya diberi warna kontras, sedangkan rincian yang tidak terlalu penting dihilangkan
Contoh :
o     Bentuk geometri : kerucut, tabung
o     Bentuk boneka : replika manusia dalam wujud benda mati yang menggunakan pakaian adat, pakaian prajurit, pakaian bersejrah.
o     Anatomi manusia dan binatang : tengkorak
c)      Model Susun (build-up model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian dari objek itu.
Contoh : Torso, membantu dalam dua hal
Pertama, guru menggunakannya untuk menunjukkan posisi setiap organ tubuh saat mengajar lalu murid mengulang kembali apa yang sudah diajarkan gurunya. Kedua, untuk mengerjakan hal tersebut, sebelumnya seluruh bagian dari torso tersebut dipisahkan, kemudian siswa menyebutkan masing-masing bagian tersebut lalu meletakkan atau menyusun torso tersebut menjadi bentuk semula.
d)      Model Kerja ( working model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya.
Contoh :
·      Alat – alat matematika : mistar-sorong, busur derajat,dll
·      Alat optic
·      Peralatan music : biola, piano, seruling, harpa, dll
·      Angkutan dan mesin- mesin: pompa hidrolik, pemintal kapas, motor listrik, alat tenun, dll
Bagian marakit gedung (konstruksi bangunan)
e)      Mock-up
Mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau system yang lebih rumit. Susnan nyata dari bagian- bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa.
Contoh :
·      Prinsip – prinsip : tenaga pemecah nuklir, penggunaan susunan perngkap tikus, tenaga dorong jet, dll
·      System- system : penyaringan air minum, system irigasi, pencernaan, dan peredaran darah.
e)      Diorama
                        Diorama adalah pemandangan sebenarnya tiga dimansi mini bertujuan untuk menggambarkan.pemandangan yang sebenarnya. Diorama biasanya teerdiri atas bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang sesuai dengan penyajiannya. Diorama sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayati, sejarah bahkan dapat diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran.
Contoh :
·           Peristiwa sejarah : Pertempuran
·           Ilmu bumi : interior pada gua
·           Hasil produksi : pabrik dan perindustrian
·           Adegan cerita : sandiwara seseorabg yang sedang memburu sekor itik dibalik semak.
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan kelebihan
E.     MEDIA GRAFIS
1.     Pengertian Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.  Jadi media grafis merupakan suatu media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata – kata, kalimat, angka – angka, dan simbol / gambar.
2.    Pemanfaatan atau Fungsi Media Grafis
Di dalam kegiatan belajar mengajar media grafis mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus,
·      fungsi umum yaitu media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. 
·      fungsi khusus yaitu media grafis berfungsi untuk menarik perhatian. Memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Sehingga dengan kata lain media grafis ini befungsi untuk mempermudah penerima pesan (murid) memahami materi atau pesan yang diberikan oleh pemberi pesan (guru).
3.    Karakteristik Media Grafis
Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan membangkikan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecaoan, maupun penciuman atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4.    Jenis – jenis Media Grafis
a)         Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
b)   Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48).Dengan berasumsi pada pengertian grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
c)    Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (1989 : 51).Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
d)   Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58). Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna.
e)    Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca. (1989 : 69)
f)     Gambar
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

g)    Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan  digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi.
F.      MEDIA CETAK

1.        Pengertian
Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. [[1]]
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.[[2]] Alat Bantu itu disebut media, sedangkan media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud media cetak meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi.[[3]] Sementara dalam kutipan Ronald H Aderson media cetak berarti bahan bacaan yang diproduksi secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk.[[4]]
Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik).[[5]]
Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
2.        Jenis – Jenis Media Cetak
1.    Surat kabar
Adalah barang cetakan yang berisi berita, informasi, dan pendidikan yang terbit secara kontinyu yang biasanya harian yang dicetak, tapi, tidak dijilid. Ada beberapa jeni surat kabar, yaitu:
·           Surat Kabar Harian
       Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
·           Surat Kabar Mingguan
       Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.

2.    Majalah
Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, serta diterbitkan secara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan sekali. Beberapa macam Majalah yaitu:
·      Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa.
·      Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.
·      Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
·      Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah lembaga zakat.
·      Majalan Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

3.    Koran dan yang lainnya.
Adalah media cetak yang berisi informasi, berita, dan iklan dengan jangkauan luas yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu.
4.    Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan
konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
5.    Poster
Poster adalah suatu kertas karton besar, biasanya dengan gambar atau diagram dan beberapa kata singkat sebagai keterangan atau informasi. Poster dirancang untuk menjangkau perhatian dari orang-orang yang lewat, untuk menerangkan tentang suatu fakta atau ide, dan merangsang orang-orang untuk bereaksi menurut cara tertentu dan juga untuk meminta informasi lebih detail (Hamundu, 1997).

G.    MEDIA PROYEKSI
OHP (Overhead Proyektor)

1.    Pengertian
Dalam kelompok peralatan proyeksi, Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi. Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama diaktifkn melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, table, ilustrasi, baik berwarna maupun tidak berwarna. agar gambar tersebut dapat dilihat dan disajikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen).

2.        Jenis – jenis OHP, antara lain:
a.       OHP Type Standart (Standart Lecture Head Type)
b.       OHP Type Portable ( dapat dilihat, dan ringan dibawa)

3.        Cara membuat media OHP
Dalam merancang media, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a.       Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat membingungkan.
b.      Kekompakan (Unity)
Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.

c.       Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas , mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
d.      Keseimbangan (Balance)
Ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris. Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.

4.    Cara menggunakan OHP
Untuk dapat menyajikan media transparansi dengan baik, perlu diperhatikan saran-saran berikut:
a.       Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembaran transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasakan urutan sajian.
b.      Letakkan transparan terlebih dahulu diatas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c.       Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada arah salah satu sisinya). Jika mungkin posisi layar bagian atas dibuat agak kedepan.
d.      Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
e.       Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu didekat layar bisa dimatikan).
f.         Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g.       Selama penyajian, tetaplah mneghadap kearah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan)
h.       Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada dilayar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada tranparan di OHP.
i.         Tunjuklah bagian materi yang sedang anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing.
j.        Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas kemudia dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, anda juga bisa menggunakan transparansi bentuk overlay, masking atau billboarding.
k.      Bila diperlukan, anda bisa menulis pada transparans utnuk memperjelas sajian, atau menambah penjelasan yang baru saja anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas transparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparans aslinya tidak tercoret-coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain.
l.         Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terlalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Terutama untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
m.     Simpanlah lembar-lembar transparan kedalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah jiga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih sebelum penayangan

5.    Pemanfaatan OHP dalam pembelajaran
Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa dan guru.
Overhead projector yang memudahkan mudah murah lingkungan interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat dicetak pada lembaran plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead biasanya ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk menulis pendidik dan memungkinkan pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara siswa dan guru. Fitur pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk menulis skrip kecil yang nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis dalam naskah yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus memegang tangannya di udara untuk menulis di papan tulis.

6.        Fungsi OHP
  1. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembar transparansi/ gulungan transparansi
  2. Tempat memproyeksikan transparan yang telah disiapkan.
  3. Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
  4. Tempat menunjukkan model-model kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
  5. Untuk mendemonsrasikan suatu percobaan, contoh: bagaimana cara magnet bekerja terhadap serbuk besi.
  6. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu, contoh: dengan filter khuus dapat ditunjukkan diagram suatu aliran.
  7. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu, contoh: kecepatan membukanya rana pada alat photo/ tustel model S.L.R (Single Lens Reflect).

H.    MEDIA AUDIO
1)        RADIO
1.    Pengertian
Radio adalah media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. Radio adalah sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang  bentuk umum sistemya adalah sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena kearah tujuan dalam bentuk gelombang elektromagnetis.
Penggunaan radio sebagai media pendidikan cukup efektif karena radio memiliki jangkauan yang luas. Penduduk yang buta huruf dapat mendengarkan dan mengerti secara efektif informasi-informasi dengan bahasa lisan, yaitu melalui radio.
3.    Kegunaan media radio dalam pembelajaran.
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan. Masalah penggunaannya tergantung bagaimana filsafat pendidikan yang dianut, dan kesadaran atas potensi yang dimaksud tadi.

b.        Kegunaan Radio secara Umum:
·  Memperjelas pesan yang diterima.
·  Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
·  Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
·  Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori & kinestetiknya.
·  Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.

c.         Kontribusi media radio dalam pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
·  Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
·  Pembelajaran dapat lebih menarik.
·  Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
·  Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
·  Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
·  Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
·  Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
·  Peran guru berubah kearah yang positif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal di masyarakat, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol serta perekat sosial.

4.    Karakteristik Media Radio
Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memberikan banyak kontribusi yang besar bagi perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,baik ditinjau dari sisi kelebihan maupun kekurangannya. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan radio, penyiar dapat merencanakan konsep implementasi untuk menghasilkan produksi siaran yang lebih efektif dan efisien. Dalam bukunya Fark Book-KBP,Pedroche,Toledo & Montila mengucapkan bahwa karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,diantaranya:
a.    Menarik majinasi.
b.    Cepat, radio merupakan alat informasi yang efisien dan tanpa banding.
c.    Mudah dibawa
d.    Tidak memerlukan kemampuan membaca/menulis.
e.    Tidak memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya
f.      Cukup murah
g.    Mudah digunakan dan pengoperasiannya.
Seperti media yang lainnya radio juga memiliki keterbatasan yakni bahwa radio hanya sebuah media buta. Sekalipun radio disebut media buta karena hanya berupa suara, namun suara merupakan sebuah instrumen yang penting yang perlu dikaji lebih mendalam.
2)   TAPE RECORDER
1.    Pengertian
Awal terciptanya alat perekam atau yang disebut dengan Audio Cassette atau Tape Recorder adalah berawal dari ditemukannya sebuah alat phonograph yang oleh Thomas Edison pada tahun 1877. Alat phonograph merupakan ujung tombak penemuan teknologi audio di mana suara sudah bisa direkam ke dalam suatu alat. Dengan tabung silinder (wax cylinder) yang dibungkus oleh material yang halus seperti lilin yang merupakan media untuk dapat merekam suara ke dalam satu media. Untuk melakukan play back, diperlukan alat yang seperti jarum pada phonograph yang diguratkan pada silinder tadi, dan akan menghasilkan getaran yang secara mekanik akan menghasilkan suara pada corong phonograph.
Magnetic recording diperkenalkan oleh Valdemar Poulsen dengan menggunakan telegraphone pada tahun 1898. Dengan menggunakan kekuatan magnet, media yang bergerak secara. konstan dengan kecepatan yang konstan pula melewati “head” perekam. Sinyal elektrik yang secara analog menjadi suara yang ingin direkam, melewati head tadi dan menghasilkan pola magnet yang serupa dengan sinyal yang menghasilkan suara yang lebih baik dari teknologi sebelumnya.
Tape Recorder mulai dikembangkan di Jerman tahun 1932. Titik awalnya pada saat hari Natal 1932, di mana British Broadcasting Corporation kali pertama digunakan para profesional untuk situasi tertentu. Pita yang semakin kecil dengan suara stereo yang sudah baik, membuat para seniman musik sudah dapat melakukan rekaman dengan dukungan alat yang sudah makin ringkas. Di akhir tahun 1990-an, digital recording sudah mulai menjadi standar industri rekaman. Dan kini, di era milenium, semuanya semakin mudah, ringkas, canggih, dan praktis. Perangai pita rekaman yang tadinya besar bukan main sudah diringkas rnenjadi harddisk dan corong phonoautogruph disulap menjadi speaker dengan teknologi kinetik yang canggih.
Kini perkembangan teknologi audio sudah serba digital. Ini berarti semakin ringkas alat-alat untuk bisa menghasilkan studio recording, dan semakin mudah untuk merawat dan memaintain-nya. Pada masa analog, untuk merekam suara mentah pada saat tracking harus di simpan pada pita 2 inch, yang kini sudah bertransformasi menjadi harddisk yang bentuknya kecil dan tidak menghabiskan tempat (baca books "Sejarah Teknologi Perekam").
3.    Fungsi Tape Recorder sebagai Media Pembelajaran
Bagi negara berkembang, yang berkemampuan membawa informasi aktual dan merupakan sarana komunikasi yang sangat penting ialah media massa. Melalui informasi aktual, atau pendidikan informal, perhatian komunikan dapat dirangsang dan diarahkan untuk pertamakalinya ke suatu arah tertentu. Melalui pengulangan dan perluasan oleh media yang sama, atau media yang lain, pengetahuan masyarakat akan ditunjang. Karena itu, radio merupakan sarana pembuka jalan bagi media masa lainnya maupun memperkenalkan untuk pertamakalinya suatu masalah sebelum penyuluh melanjutkan dan memperdalam pengetahuan komunikan tentang masalah tersebut. Dengan demikian, radio menjadi perangsang bukan saja untuk pendidikan nonformal yang merupakan serangkaian kursus, melainkan juga untuk pendidikan formal. Dalam situasi kekurangan guru, radio dapat menunjang pengulangan dan penyebaran bahan pelajaran pendidikan formal maupun nonformal, walaupun pengajaran melalui radio tanpaguru, tidaklah mungkin atau hanya menghasilkan mutu pendidikan yang rendah sekali. Bagaimanapun juga kehadiran guru dalam komunikasi langsung dan berkomunikasi timbal balik, tidak dapat diganti oleh media massa yang umumnya bersifat komunikasi searah, karena komunikasi langsung dan timbal balik merupakan syarat mutlak proses belajar yang efektif.
Pada umumnya fungsi radio dan Tape Recorder adalah sebagai berikut:
a.    Meningkatkan komunikasi audio.
b.    Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
c.    Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan.
d.    Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya.
e.    Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
f. Mengatasi batas waktu dan ruang
Secara khusus media radio dan audio Tape Recorder sangat berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran mendengarkan cerita atau dongeng. Dalam pengajaran bahasa, guru dituntut dalam berkomunikasi. Salah satu bentuk komunikasi adalah teknik bercerita. Dengan radio dan Tape Recorder guru akan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran serta mengurangi tingkat kebosanan siswa dalam pembelajaran. Dongeng yang diceritakan melalui radio memberikan kesan yang lebih menarik karena sudah disempurnakan dengan kombinasi suara yang dapat menambah motivasi siswa untuk mendengarkan cerita. Fungsi lain dari radio yaitu dapat memberikan informasi secara serentak kepada seluruh siswa, sehingga dapat mengefisiensikan waktu.

I.       MEDIA PEMBELAJARAN
“AUDIO VISUAL”

1.    Sejarah dan Pengertian Audio Visual
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). Akan tetapi, media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya, namun media juga mempunyai manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi.
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna yang berarti sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran
Menurut Harmawan (2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar”. Dan menurut Edgar Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2.    Bentuk – Bentuk Audio Visual
1.    Audiovisual Diam
Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
· Film bingkai suara (sound slide)
Adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit.
System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). sehingga siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik).
Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
ü   Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
ü   Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
ü   Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
ü   Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
ü   Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan
pemakai.
ü   Sangat praktis dan menyenangkan.
ü   Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
ü   Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.

2.        Audiovisual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti :
a.    Film suara
Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari.

b.    Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta, fiktif, informative, edukatif, instruksional. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
       Video sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan sebagai berikut:
ü   Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
ü   Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
ü   Menghemat waktu
ü   Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak

3.     Film Televisi
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.

3.    Cara Pemanfaatan Audio Visual
Audio Visual dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, peserta didik bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.

J.      MEDIA PEMBELAJARAN
“INTERNET”

1.    Pengertian Internet
Memiliki arti pemahaman yang cukup luas. Kata internet  merupakan singkatan kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu dalam bidang komputerisasi maupun telekomunikasi.
Dalam pengertian lain Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke komputer lainnya diseluruh dunia melalui server dan router terdedikasi. Ketika dua komputer terhubung lewat internet, mereka bisa saling kirim dan terima informasi seperti teks, grapik (gambar), suara, video dan program komputer berupa software dan aplikasi.
Internet tidak dimiliki oleh siapapun, namun sejumlah organisasi penyedia diseluruh dunia berkolaborasi untuk meningkatkan dan menghadirkan fungsi internet juga mengurusi perkembangannya.

2.    Bentuk – Bentuk Media Pembelajaran yang di dapat melalui Internet yaitu:
a.       Blog
Di zaman yang serba modern ini, hampir setiap pengguna internet di Indonesia membicarakan mengenai Blog. Istilah Weblog yang kemudian disingkat menjadi Blog sebenarnya mulai dikenal sejak tahun 1997, namun baru populer pada tahun 2000. Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian.
Saat ini, Blog sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia WWW dan dunia per-internet-an. Blog sudah mulai dijadikan sebagai sumber berita oleh koran-koran, majalah, radio, bahkan televisi juga sudah menyiarkan beritanya lewat Blog mereka. Dunia pendidikan pun sudah banyak menampilkan materi pendidikan di dalam Blog yang telah dibuat khusus maupun tidak khusus untuk dunia pendidikan.
Didalam Blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna bagi para pencari informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan pun dapat berpartisipasi mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari isi Blog yang telah dilihat.
Di tengah dunia yang semakin modern ini pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan pun tidak dielakkan lagi. Dengan adanya teknologi modern, arus informasi semakin tak dapat terbendung lagi. Semua orang diseluruh dunia dapat mengetahui apa yang mereka inginkan melalui internet. Internet dapat menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga siapa pun dapat memanfaatkanya.
Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.
Fakta di lapangan tentang penggunaan internet di kalangan para siswa dan pelajar, lebih banyak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu banyak chatting, friendster-an, bermain game online, dan mengakses pornografi. Blog yang jumlahnya berlipat 2 setiap 6 bulan, yang pemiliknya dari kalangan siswa dan remaja jumlahnya sangat signifikan, hal ini merupakan fenomena yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membuat Blog yang berkualitas agar masyarakat pebelajar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus juga menarik agar pebelajar makin betah belajar didunia maya.
Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui cenderung lebih up to date.
Adapun manfaat Blog bagi pebelajar adalah sebagai berikut:
·      meningkatkan pengetahuan
·      berbagi sumber kepada orang lain
·      kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
·      berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
Blog juga dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk media pembelajaran, yaitu Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut. Selain itu blog guru dan murid juga dapat saling berinteraksi. Guru, yang harus memiliki Blog, mengharuskan murid memiliki blognya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa, karena tentu saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik. Setelah semua siswa memiliki Blog dibuatlah suatu komunitas blogger pebelajar. Ada sebuah Blog sebagai pusat pembelajaran (bisa berupa blog aggregator atau blog dengan beberapa kontributor), dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pebelajar tersebut.

3.    Cara memanfaatkan Internet Sebagai Media Pembelajaran
Manfaat atau fungsi internet secara sederhana adalah sebagai media komunikasi, akses informasi, berbagi sumber daya atau data, dalam hal ini berarti dengan internet bisa menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita informasi dan bertukar data dengan ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunanya.
Kegunaan internet dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh berbagai element masyarakat dan juga seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu media Internet secara online, sehingga tidak hanya membantu kinerja guru dan siswa supaya dalam mengaplikasikan proses dan hasil pembelajaran akan tetapi juga dapat menginventarisasi kinerjanya masing-masing serta sekaligus dapat diakses oleh pihak ketiga yaitu, orang lain, pengawas dan pihak-pihak lain secara persuasif.
Pemanfaatan tekhnologi seperti internet online dapat melibatkan secara langsung siswa secara aktif dalam mengupload pengalaman belajarnya secara langsung (kongkret) yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dengan memperhatikan situasi belajar siswa. Pengalaman langsung akan memberi kesan paling utuh dan paling bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut, sebab melibatkan indera penglihatan, pendenagaran, perasaan, penciuman dan peraba. Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara langsung (misalnya menyiapkan materi, melakukan praktek, mengupload dan mengolah data sampai pada tingkat mengevaluasi diri dan kelompok) sehingga lebih bermakna (meaningful).
Selain itu, Internet juga memiliki manfaat sebagai berikut:
·      dari wikipedia kita bisa memperoleh segala macam informasi dan bidang ilmu yang bermacam-macam
·      download video pembelajaran dari youtube
·      diskusi sesama pendidik
·      saling bertukar informasi lewat website atau email dengan rekan guru yang lain
·      menyalurkan bakat menulis tentang materi pembelajaran dengan membuat website gratis di wordperss atau blogspot
·      memperoleh pengetahuan dari situs-situs penyedia informasi pendidikan dan pengetahuan
·      download materi pelajaran dll

K.    MULTIMEDIA

1.        Pengertian
      Istilah ‘multimedia’ digunakan dalam banyak hal, seperti Sistem Maklumat Multimedia, komputer multimedia, perisian multimedia dan lain-lain.
1)   Menurut Walter Oleksy (1995) dalam bukunya The Information Revolution: Education & Learning, menyatakan bahwa  “Multimedia adalah perkataan teknologi untuk perkakasan (hardware) dan perisian (software) yang membawa bersama-sama berjenis-jenis media teks, illustrasi-illustrasi, gambarfoto-gambarfoto, bunyi, suara, animasi dan video pada sebuah komputer”
2)   Menurut Nor Iadah Yusop (1995) di ceramahnya yang bertajuk Multimedia Dalam Pengajaran dan Pembelajaran ,menyatakan bahwa “Multimedia adalah kaedah penyebaran maklumat yang direkabentuk khusus untuk menggabungkan bunyi, gambar-gambar pegun dan bergerak, grafik, animasi, data dan teks bersama-sama dengan keupayaan interaktif sesebuah komputer.
3)   Menurut Hofstetter (2001,p2), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan audio,video, teks dan grafik sehingga pengguna dapat bernavigasi ,berinteraksi,berekreasi dan berkomunikasi dengan komputer.
4)    Menurut Steinmetz (1995,p2), multimdia adalah gabungan dari seminimalnya sebuah diskrit dan sebuah media kontinu. Media diskrit adalah sebuah media dimana validitas datanya tidak tergantung dari kondisi waktu, termasuk didalamnya teks dan grafik. Sedangkan yang dimaksud dengan media kontinu adalah sebuah media dimana validitas datanya tergantung kondisi waktu, termasuk didalamnya suara dan video.
5)   Menurut Vaughan (2004,p1) Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks,gambar,suara,animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.
Dari pendapat – pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, multimedia adalah suatu teknik yang menggabungkan data, teks, gambar, grafik, animasi, bunyi dan video. Teknologi multimedia yang mampu mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video dalam satu persembahan sedang hangat diperkatakan pada masa kini. Ramai yang berpendapat multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan.
Secara umum, multimedia merupakan perantaraan dalam pembelajaran yang mengkombinasikan teks, video, suara dan animasi dalam sebuah perisian komputer yang interaktif.
2.        Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran
Multimedia telah mengalami perkembangan konsep seiring dengan berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu.
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar menurut Hamalik (1986) antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir untuk mengurangi ‘verbalisme’, memperbesar minat siswa, membuat pelajaran lebih menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga karakteristik. Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan kelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan juga dengan ‘presentasi pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu kompleks dan hanya menampilkan beberapa item yang dianggap penting, baik berupa teks, gambar, video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan pada presentasi pembelajaran ini, kecuali bersifat quiz guna membangun suasana kelas agar lebih dinamis.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini sering disebut CBL (Computer Based Learning).

3.        Jenis – Jenis Multimedia
1.      Text
Text mungkin bukan merupakan media paling kuno yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan informasi; suara (sound) adalah media yang lebih dahulu digunakan di dalam menyampaikan informasi. Para filusuf Yunani , bahkan para Nabi  menggunakan suara sebagai media utama untuk menyebarkan ajarannya. Namun di dalam penggunaannya di dalam komputer, text adalah media yang paling awal dan juga paling sederhana. Di awal- awal perkembangan teknologi komputer text adalah media yang dominan (bahkan satu-satunya). Hal yang sama juga berlaku di dalam perkembangan internet. Ketika internet masih bernama ARPANET di awal tahun 1970 an text merupakan satunya-satunya media. Kini ketika perkembangan teknologi komputer telah demikian maju, text bukan lagi media yang dominan.
Ø        Kelebihan text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·      Text dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed).
·      Text dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang.
·      Teknologi untuk menampilkan text pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan teknologi untuk menampilkan media lain. Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila dibandingkan media-media lain.
·      Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback).


Ø        Kelemahan media text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·      Kurang kuat bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·      Mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui text yang panjang dan padat pada layar komputer.
2.      Audio
Socrates pernah berujar bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara adalah media terbaik untuk menyampaikan informasi. Bagi Socrates text adalah imitasi dari suara, dengan demikian sebagai penyampai pikiran text bukanlah media yang ideal karena ia hanyalah imitasi dari suatu imitasi. Pendapat Socrates mungkin ada benarnya karena suara adalah media yang secara natural telah dimiliki oleh manusia sehingga suara adalah media yang paling alami. Guru di kelas pun lebih banyak mengandalkan suara baik ketika memberikan materi atau melakukan motivasi bagi siswa-siswanya. Jika untuk percakapan secara langsung audio adalah media yang simpel dan alami maka tidak demikian halnya ketika digunakan di dalam komputer. Penggunaan suara di dalam komputer berlangsung belakangan sesudah penggunaan text.
Ø        Kelebihan suara di dalam multimedia pembelajaran :
·      Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·      Untuk materi- materi tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan asli dari materi (misal pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang)
·      Membantu pembelajar fokus pada materi yang dipelajari karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi . Bandingkan dengan pembelajar yang melihat teks di layar komputer. Dalam hal ini pembelajar melakukan multi aktivitas yakni : membaca teks pada layar (yang tidak semudah membaca pada buku), mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan menggerakkan tangan, seperti melakukan klik mouse untuk menggulung layar saat ingin melihat bagian teks yang tak terlihat pada layar.
Ø        Kelemahan audio :
·      Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
·      Memerlukan software dan hardware yang spesifik (dan mungkin mahal) agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
3.      Graphics
“A picture is worth a thousand words’. Peribahasa ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar di dalam pembelajaran mampu menjelaskan banyak hal bila dibandingkan dengan media text.
Ø   Kelebihan media gambar :
·      Lebih mudah  dalam mengidentifikasi obyek-obyek.
·      Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek.
·      Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek.
·      Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.

4.      Animasi
Animasi adalah salah satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.
Ø   Manfaat animasi :
·      Menunjukkan obyek dengan ide (misal efek gravitasi pada suatu obyek)
·      Menjelaskan konsep yang sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran darah
·      Menjelaskan konsep yg abstrak menjadi konkrit
·      Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
5.      Simulasi
Media simulasi mirip dengan animasi, tetapi ada satu perbedaan yang menonjol ! Bila dalam animasi kontrol dari pengguna hanyalah sebatas memutar ulang maka di dalam simulasi kontrol pengguna lebih luas lagi. Pengguna bisa memasukkan variabel-varibel tertentu untuk melihat bagaimana besarnya variabel berpengaruh terhadap proses yang tengah dipelajari. Sebagai contoh pada simulasi pembentukan bayangan oleh suatu lensa, pengguna dapat mengubah sendiri nilai indeks bias dan kelengkungan lensa sehingga pengguna dapat melihat secara langsung bagaimana variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap pembentukan bayangan.
Ø        Manfaat simulasi :
·      Menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal atau berbahaya (misal simulasi melihat bentuk tegangan listrik dengan simulasi oscilloscope atau melakukan praktek menerbangkan pesawat dengan simulasi penerbangan).
·      Menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut (misal perubahan frekwensi tegangan listrik bolak balik yang melewati suatu kapasitor atau induktor).
6.      Video
Merupakan rekaman atas suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi, yang dapat di manfaatkan sebagai media pembelajaran. Misalnya pada mata pelajaran sejarah, guru dan siswa dapat memanfaatkan media video dengan menampilkan rekaman peristiwa tentang G/30 S.
Ø        Kelebihan-kelebihan video di dalam multimedia adalah:
·      Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian
·      Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, video  dapat memperkaya pemaparan.
·      Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.
·      Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
·      Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text.
·      Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Ø   Kelemahan video di dalam multimedia adalah::
·      Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.
·      Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi.

L.     PELAKU/SAKSI SEJARAH

1.        Pengertian
Orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian). Dan merupakan sesuatu yang nyata, karena saksi adalah orang yang menyaksikan sesuatu yang orang lain tidak mengetahuinya. Dikatakan juga bahwa kesaksian berarti seseorang yang memberitahukan secara benar atas apa yang dilihat dan didengarnya.

2.        Cara pemanfaatan saksi sejarah pada pembelajaran
Saksi sejarah atau orang yang mengetahui sendiri ats suatu peristiwa serta menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Pemanfaatannya dalam dunia pendidikan khususnya pada mata pelajaran sejarah tentunya sangat bermanfaat, dimana saksi sejarah atau pelaku merupakan sumber otentik yang dijamin kebenarannya (jika saksi sejarah tersebut jujur).















DAFTAR PUSTAKA

Sudarwan, Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
·      Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.,& Rahardjito. 2005. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
·      Tegeh, I Made. 2008. Media Pembelajaran. Malang: Program Pasca Sarjana UNM.
·      Arini, Ni Wayan,dkk. 2006. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi. Singaraja : Undiksha.
·      Anonim, (2006) Media Radio. from http://yustina.blog.upi.edu/2009/10/26 optimalisasi-dan-penerapan-media-radio-dalam-pendidikan
·      Oemar Hamalik.Dr.” (2011). media-pembelajaran-dalam-pendidikan-jarak-jauh. from http://aristorahadi.wordpress.com/2008
·      Jo, Ycolow. 1998. Mendengarkan Siaran Radio pada Gelombang Pendek. Cinere (diakses 4 April 2009, 17.00 WIB, yc0low@qsl.net)
·      Mambo. 2009. Mendengarkan Radio Yuk. (diakses 4 April 2009, 17.10 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar